Malang, (malangkota.go.id) – Berbicara soal kopi, kopi Arabika atau kopi Gayo dari Kabupaten Bener Meriah, Aceh bisa menjadi rujukan bagi penikmat kopi. Kopi ini memiliki rasa yang cukup enak dan pasti ada sensasi tersendiri.
Hal tersebut didukung oleh beberapa faktor seperti letak geografis dan kopi organik tanpa pupuk. Dari kondisi tersebut kopi Gayo menembus pasar internasional yaitu ke Amerika dan Eropa.
Beberapa hal itu yang disampaikan Wakil Bupati Bener Meriah, Aceh, Dailami dalam acara Talkshow Kopi Gayo Kartini Imperial Building, Senin (28/3/2022). Dalam acara rangkaian Malang City Expo 2022 tersebut mengusung tema ‘Onok Kopi Onok Crito.’
Dailami juga menyampaikan jika 90 persen petani di daerahnya adalah petani kopi, terutama kopi Gayo. Sehingga kehidupan warga masyarakatnya hingga saat ini cukup baik.
Terkait hal tersebut, Wakil Wali kota Malang Ir. H. Sofyan Edi Jarwoko mengatakan, kopi Gayo telah banyak dikonsumsi warga Kota Malang, terutama di kalangan mahasiswa. “Kota Malang dengan 57 perguruan tinggi dan banyaknya kafe sangat potensial untuk para penikmat kopi,” ujar Bung Edi, sapaan Sofyan Edi Jarwoko.
Ditambahkan pria berkacamata itu, sebagai kota pariwisata, Kota Malang juga mempunyai prospek tinggi untuk pemasaran kopi, khususnya kopi Gayo ini. “Kuliner di Kota Malang pun maju pesat, sehingga ketika seseorang menikmati makanan pasti tidak jauh-jauh dari kopi,” bebernya.
Sementara itu, Wakil Bupati Berau, Kalimantan Timur H. Gamalis, SE yang juga mengikuti talkshow tersebut mengapresiasi kenikmatan kopi Gayo. Menurutnya, di Berau penikmat kopi Gayo juga sangat banyak.
“Dari 11 kafe dan sejumlah pasar tradisional di daerah saya, semua telah menjual dan mendatang kopi Gayo langsung dari Aceh. Saya pribadi pun salah satu penikmat kopi Gayo,” tandasnya. (say/ram)