Malang, (malangkota.go.id) – Menanggapi laporan warga terkait dugaan adanya penularan penyakit kuku dan mulut (PMK) pada ternak sapi milik warga, Pemkot Malang melalui Kelurahan Lesanpuro langsung melakukan pengecekan, Senin (6/6/2022). Bersama Tim Kesehatan Hewan Ternak, pihak kelurahan langsung meninjau dua titik lokasi peternakan warga RW 6 Kelurahan Lesanpuro.
Dari dua lokasi peternakan tersebut, ada sembilan ekor sapi yang diperiksa dan empat ekor di antaranya diduga terjangkit PMK. Berdasarkan temuan ini, tim melakukan pemeriksaan pada semua hewan ternak sapi di wilayah RW 6 Kelurahan Lesanpuro pada hari berikutnya.
Survei PMK ternak sapi tahap II di wilayah tersebut dilakukan pada 48 ekor sapi di 18 lokasi peternakan dan didapati sembilan ekor sapi suspek PMK. Berdasarkan laporan yang diperoleh, ada satu satu sapi berusia 2,5 tahun dengan gejala berat, yakni kuku hampir lepas. Selain itu juga diketahui ada satu ekor anak sapi berusia dua bulan yang mati. Menangani kasus PMK ini, Tim Kesehatan Hewan Ternak langsung melakukan pengobatan pada sapi suspek PMK di wilayah tersebut.
Tim juga melakukan penyuntikan pada sapi-sapi ternak warga guna mencegah penularan pada Jumat (10/6/2022). Adapun suntikan yang diberikan adalah antibiotik long acting, analgesik, dan vitamin. Selain itu juga diberikan imun booster serta desinfektan. Tim terus melaksanakan pemantauan kondisi ternak pascapengobatan, memantau penularan yang mungkin bisa terjadi di lokasi tersebut.
Menanggapi hal itu, Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji menyampaikan bahwa Pemkot Malang melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan terus melakukan langkah mitigasi. Dia mengajak untuk bersinergi dan berkolaborasi membangun resilience peternakan agar dapat mengatasi wabah PMK ini.
Sementara itu, Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Kota Malang drh. Anton Pramujiono, berharap agar masyarakat tidak perlu panik dengan PMK yang saat ini menyerang hewan ternak. Masyarakat tetap aman mengonsumsi daging asalkan diolah dengan baik dan benar. Anton juga menyatakan bahwa selain melakukan pengobatan secara cepat dan tepat. Pihaknya juga terus memberikan edukasi agar peternak segera melakukan desinfeksi apabila ditemukan paparan PMK.
“Saya berharap agar ternak tetap menjaga kesehatan ternaknya, menjaga kebersihan kandang, dan menyemprot desinfektan. Menambah kekuatan atau stamina ternak dan tidak mendatangkan atau memasukkan ternak baru ke kandang yang bisa menularkan PMK,” tutur Anton. ()ari/ram