Malang (malangkota.go.id) – Angka Konsumsi Ikan (AKI) pada 2021 bisa dikatakan masih belum ideal. Di tingkat nasional berada pada angka 55,37 kg/kapita, sedangkan di tingkat Jawa Timur berada pada 42,45 kg/kapita, dan di Kota Malang masih 36,14 kg/kapita.
Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji mengungkapkan, kunci penguatan makan ikan harus digerakkan secara masif dan menarik. Hal ini harus dimulai dari keteladanan sehari-hari di rumah, sekolah, dan lingkungan aktivitas, sehingga anak-anak gemar makan ikan. Di samping itu, Sutiaji menyampaikan bahwa produksi ikan di Kota Malang naik 7,7 persen
“Ini hasil kolaborasi untuk inovasi mengembangkan metode dan pengetahuan budidaya perikanan perkotaan, seperti penggunaan kolam terpal, budidaya ikan dalam ember, dan bioflok,” tuturnya saat memberi sambutan dalam Gebyar Gemarikan 2022, Selasa (14/6/2022).
Sutiaji mengapresiasi berbagai upaya dan terobosan yang dilakukan oleh Forikan Kota Malang dan Dispangtan Kota Malang untuk mengampanyekan ikan sebagai sumber gizi. “Komik, dongeng, dan kuliner kreatif bisa dikembangkan dan menjadi sebuah kekuatan. Menarik juga dikolaborasikan dengan pelaku ekraf di Kota Malang dan pendidikan anak usia dini untuk memacu Gemarikan,” tegas Sutiaji.
Wali Kota Sutiaji menegaskan, jika konsumsi ikan naik maka pemenuhan gizi dapat tercapai. Di mana salah satu indikatornya adalah menurunnya angka stunting. Pria berkacamata ini mengajak semua pihak terutama ibu-ibu untuk menyosialisasikan pentingnya makan ikan, utamanya untuk membentuk generasi yang sehat dan cerdas.
“Golnya, AKI Kota Malang yang masih 36,14 kg/kapita dapat semakin meningkat, menyamai atau bahkan lebih tinggi angka capaian provinsi dan nasional. Kalau gizi terpenuhi maka tercapailah generasi emas dan bangsa sehat. Mulai tahun 2019 angka stunting terus turun dan ini salah satunya karena meningkatnya konsumsi makan ikan. Harapannya di 2050 menjadi negara raksasa di dunia,” harapnya.
Sementara itu, Plt. Kepala Dispangtan Kota Malang Sri Winarni, SH., MM mengungkapkan bahwa Dispangtan akan terus melakukan inovasi untuk meningkatkan produksi dan konsumsi ikan di Kota Malang.
“Produksi ikan di Kota Malang semakin bertambah dari tahun ke tahun. Karena kegiatan pembinaan yang dilakukan kepada pembudidaya ikan. Kita berikan bantuan sarana prasarana budidaya perikanan ikan tawar di pembudidaya ikan. Nah, kita juga bertanggung jawab untuk terus melakukan meningkatkan konsumsi ikan di Kota Malang. Karena ikan ini punya kandungan dan nilai gizi yang tinggi dan sangat bagus untuk pertumbuhan otak anak. Sehingga di tahun mendatang kita akan mendapatkan sumber daya manusia yang unggul,” katanya.
Sri Winarni menyebutkan beberapa bantuan sarana prasarana budidaya perikanan yang diberikan oleh Dispangtan, di antaranya 90 kolam biofolk/terpal pada tahun 2020. Sebanyak 100 kolam biofolk dan 75 paket budidaya ikan dalam ember (budikdamber), serta 40 kolam lele keluarga disalurkan pada tahun 2021. Untuk tahun 2022 ini, Dispangtan menyalurkan 180 kolam bioflok serta sarana prasarana budidaya untuk enam kelompok pembudidaya perikanan milenial.
Melalui gelaran Gebyar Gemarikan 2022, Dispangtan bersama Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) melaksanakan Lomba Dongeng bagi Guru PAUD di Kota Malang dengan tema ‘Makan Ikan, Badan Sehat, Kuat dan Cerdas.’ Peserta tak hanya menyiapkan naskah cerita, namun juga alat peraga dongeng menarik. Dari 20 peserta, terpilihlah enam peserta terbaik dan mendapatkan apresiasi berupa hadiah total Rp6 juta.
Usai lomba mendongeng, acara dilanjutkan dengan sosialisasi Gemarikan dengan sasaran para ibu yang mempunyai bayi dan balita. Selain itu, dalam kegiatan ini juga diluncurkan buku komik Gemarikan.
“Rencana kita adakan cooking class juga untuk meningkatkan pengetahuan, wawasan, dan keterampilan pelaku usaha pengolahan hasil perikanan. Diversifikasi atau penganekaragaman pengolahan ikan sebagai pemenuhan gizi sehingga nutrisi yang diterima tubuh bervariasi dan seimbang,” tutup Winarni. (ari/ram)