Klojen (malangkota.go.id) – Suara tawa riang terdengar dari anak-anak dan orang tua di Lapangan Rampal Kota Malang pagi ini, Minggu (12/3/2023). Kehadiran mereka ini adalah untuk memeriahkan peringatan World Down Syndrome Day 2023 yang jatuh pada tanggal 21 Maret mendatang.
Kegiatan ini digagas oleh Komunitas Walk Together and Love People with Down Syndrome (WORLDS), sebuah komunitas pemerhati anak, relawan, ilmuwan, dan orang tua Anak dengan Down Syndrome (ADS).
Wakil Wali Kota Malang Ir. H. Sofyan Edi Jarwoko yang hadir pada kegiatan ini mengungkapkan apresiasi dan kebanggaannya kepada ADS, orang tua, juga kepada komunitas-komunitas pemerhati kelompok rentan seperti WORLDS. Menurutnya, kegiatan seperti ini sejalan dengan program pemerintah untuk terus menguatkan keberpihakan terhadap masyarakat rentan.
“Kita berkewajiban mempersiapkan masa depan anak-anak ini. Tentu kesehatan diperhatikan, keterampilan dan keahlian juga harus difasilitasi. Saya senang sekali kegiatan komunitas terutama terkait disabilitas,” jelasnya.
Pria ramah ini menambahkan, di Kota Malang sudah mulai banyak perusahaan yang mengajak anak-anak istimewa untuk menjadi bagian dalam perusahaan sebagai pegawai. Maka dari itu perlu terus dikuatkan kolaborasi pemerintah, pelaku usaha, kalangan akademisi, komunitas, dan media untuk selalu meningkatkan motivasi sekaligus inspirasi bagi masyarakat lainnya.
“Semoga kita semua selalu diberi semangat untum terus bersama-sama anak hebat ini. Khusus bagi para orang tua, Anda menjadi ibu dan bapak yang terpilih. Dengan kekuatan, kesabaran, kasih sayang, Ibu Bapak dipercaya untuk mengemban amanah ini,” ucap pria yang kerap disapa Bung Edi itu memotivasi.
Sementara itu, Pembina Komunitas WORLDS, dr. Ariani M. Kes, Sp. A(K) menyampaikan bahwa kegiatan bertajuk ‘With Us Not For Us’ ini dipersiapkan untuk meningkatkan awareness (kepedulian) masyarakat tentang keberadaan ADS. Melalui kegiatan pentas seni ini terbukti bahwa ADS juga mampu beraktivitas layaknya anak biasanya. Mereka bisa menari, main angklung, fashion show, pantomim, sampai drama.
“Kami juga mengapresiasi dengan semangat orang tua anak-anak down syndrome ini karena mau membuka diri walau kerap mendapat stigma negatif dari masyarakat. Sedikit demi sedikit kita juga kikir stigma negatif ini, karena nyatanya masih banyak juga orang tua yang malu memiliki anak dengan down syndrome,” terang dokter yang sehari-hari bekerja di RSSA Malang ini.
Ariani menyampaikan pula bahwa melalui komunitas dan acara seperti ini diharapkan para orang tua ADS bisa saling menyemangati, saling berbagi pengalaman, dan bebagi cara untuk merawat anak-anak istimewa ini.
Hingga saat ini, jumlah anggota yang terdaftar dalam Komunitas WORLDS ini sebanyak 174 anak dari Kota Malang dan sekitarnya. Ariani menyebut bahwa tiap tahun rata-rata ada tambah anggota sebanyak 10 hingga 15 orang baru.
“Anak dengan down syndrome adalah anak surga. Mereka sudah punya tiket ke surga. Maka para orang tua jangan berkecil hati, berbahagialah dengan anak-anak ini. Optimalkan potensi masing-masing anak. Bisa dengan mengikuti komunitas, aktif berkegiatan agar potensinya muncul, mampu berprestasi dan berkarya, sama seperti anak-anak lainnya,” tutupnya. (ari/yon)