Klojen (malangkota.go.id) – Jelang Hari Ulang Tahun (HUT) ke-109 Kota Malang, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Malang menggelar Rapat Paripurna Istimewa di Ruang Rapat Paripurna Gedung DPRD Kota Malang, Jumat (31/3/2023). Rapat Paripurna ini dihadiri oleh Forkopimda Plus, Kepala Daerah Malang Raya, anggota DPRD Kota Malang, kepala perangkat daerah, kepala instansi vertikal, serta camat dan lurah se-Kota Malang.
Dalam sambutannya, Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji menyampaikan rasa terima kasihnya atas kolaborasi yang sudah dilakukan oleh semua pihak untuk membangun Kota Malang. Disebutkannya bahwa tidak mungkin capaian-capaian Kota Malang di berbagai bidang dapat terpenuhi tanpa kolaborasi yang terbentuk apik dengan para pemangku kepentingan.
“Ini adalah prestasi yang luar biasa, membangun satu frekuensi, menemukan jati diri Kota Malang, membangun sebuah irama yang bernada ceria dan menyenangkan adalah sesuatu yang tidak gampang. Bukan hanya isapan jempol. Capaian kita dapat terpenuhi ketika ada kolaborasi dan akselerasi. Terima kasih kepada Forkopimda,” ucapnya.
Lebih lanjut Sutiaji menyampaikan bahwa salah satu hasil kolaborasi yang terbangun adalah Kota Malang sudah mencanangkan menjadi mandiri fiskal pada tahun 2023. Ekonomi kreatif disebutkannya juga kian berkembang. Pada tahun 2021 pertumbuhan ekonomi kreatif sebesar lima persen, namun kini pertumbuhan ekonomi kreatif berkisar pada angka 10 persen.
Beriringan dengan itu, sekarang terdiagnosa tingkat pengangguran terbuka juga turun. Anak-anak muda dengan talenta luar biasanya yang sebelumnya menjadi penyumbang pengangguran terbuka, sekarang sudah mempunyai ekosistem bersama sehingga pengangguran terbuka juga turun.
“Beberapa tahun kita menjadi tertinggi tingkat pengangguran terbukanya, namun tahun ini kita urutan kelima, artinya pengangguran terbuka kita turun. Demikian juga angka kemiskinan mampu kita tekan bersama-sama. Namun yang menjadi pekerjaan rumah kita adalah menurunkan angka Gini rasio,” kata Sutiaji.
Pemkot Malang pun kian menunjukkan keberpihakannya pada ekonomi rakyat, salah satunya adalah adanya kebijakan untuk berbelanja di UMKM. “Kami awali dari ASN Kota Malang yang kami wajibkan belanja UMKM. Tidak sedikit-sedikit belanja di ritel modern, tapi berbelanjalah ke _mlijo_, toko pracangan. Wajib hukumnya para ASN untuk mengutamakan rakyat kecil yang makannya tergantung pada usaha mikro. Harapannya ini akan mampu berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan Gini rasio turun,” tegasnya.
Pemkot Malang juga memiliki program untuk para ASN bisa menjadi orang tua asuh bagi anak-anak dengan risiko stunting. Melalui program ini harapannya angka stunting dapat ditekan. Setiap ASN juga bertanggung jawab untuk intervensi di bidang kesehatan anak asuhnya. Seperti terkait kebutuhan asupan gizi.
Berkaitan dengan tema HUT ke-109 Kota Malang yakni Mandiri, Tangguh, Berkelanjutan, Wali Kota Sutiaji menyampaikan itu mengandung sebuah asa dan keinginan yang ingin dicapai Kota Malang di usianya yang betambah.
Mandiri, Sutiaji menyebut bahwa sesuai amanat yang tertuang dalam undang-undang bahwa pemerintah daerah diharap mampu membangun keraifan lokal sehingga tidak selalu bergantung pada pusat.
“Alhamdulilah ini yang menjadi komitmen kami sehingga potensi daerah kita kuatkan sehingga bisa mandiri. Ketika sudah mandiri, insyaallah kita mampu mengelola dengan kebutuhan kita. Ini cita-cita kami, bukan hanya mandiri APBD-nya, tapi masyarakatnya juga mandiri,” terangnya.
Sutiaji mengatakan bahwa saat ini kita menghadapi disrupsi digital. Selain itu juga, budaya asing juga masuk dan mulai memengaruhi kehidupan masyarakat. “Jadi kita harus punya ketangguhan ideologi. Ketangguhan dan karakter bangsa harus terbangun dengan baik. Ini harus menjadi komitmen kita semua bahwa kita harus maju tapi jangan lupa kita punya jati diri Indonesia,” sambungnya.
Terakhir, orang nomor satu di jajaran Pemkot Malang itu menyebut pembangunan Kota Malang harus dilandasi prinsip berkelanjutan. Pria berkacamata ini mengungkapkan bahwa keberhasilan pembangunan Kota Malang saat ini juga didukung oleh dasar-dasar yang dibangun oleh masa pemerintahan sebelumnya. “Harus ada _sustainable program_ demi tercapainya pembangunan,” tutupnya. (ari/yon)