Klojen (malangkota.go.id) – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang berkomitmen untuk terus menghadirkan kemudahan berusaha dalam rangka meningkatkan target dan capaian realisasi investasi. Selain itu sinergi menjadi salah satu kunci penting dalam menjaga iklim usaha produktif pada masa disrupsi.
Hal tersebut disampaikan Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji saat menerima kunjungan kerja Pemerintah Kabupaten Banjar di Ruang Sidang Balai Kota Malang, Rabu (3/4/2023).
“Kami menyampaikan selamat datang di Kota Malang. Selayang pandang, Kota Malang itu sejuk, nyaman dan ngangenin. Luas wilayah Kota Malang 111,08 kilo meter persegi dengan jumlah penduduknya 846.126 jiwa. Kota Malang ini dikenal sebagai Kota Pendidikan, Kota Pariwisata, Kota Perdagangan dan Jasa dimana kontribusi dalam PDRB sebesar kurang lebih 29 persen,” urainya.
Lebih lanjut pria berkacamata itu menjelaskan bahwa ekonomi Kota Malang mencapai level tertinggi dalam 12 tahun terakhir. Perekonomian Kota Malang pada tahun 2022 tumbuh sangat mengesankan mencapai 6,32 persen. Indeks Pembangunan Manusia Kota Malang juga naik dengan saat ini tertinggi kedua se-Jawa Timur yakni dari 82,04 tahun 2021 menjadi 82,71 di tahun 2022.
“Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) turun dari 9,65 persen (2021) menjadi 7,66 persen (2022). Untuk angka kemiskinan turun dari 4,62 persen (2021) menjadi 4,37 persen (2022). Untuk pengangguran terbuka salah satu caranya adalah dengan penguatan industri kreatif. Dimana ada 17 subsektor yang terus dikuatkan dengan angka pertumbuhan industri kreatif di Kota Malang juga terus naik,” beber orang nomor satu di jajaran Pemkot Malang itu.
Berbagai kebijakan Pemkot Malang dalam mendorong kemudahan berusaha, disebutkannya antara lain membuat terobosan penyederhanaan layanan dengan pendelegasian ratusan kewenangan perizinan dan non-perizinan. Kemudian melakukan pengembangan Mal Pelayanan Publik (MPP) Merdeka menuju MPP digital.
“Lalu kemudahan layanan pajak dan pendapatan daerah lainnya seperti digitalisasi layanan, on the spot, jemput bola dan transparansi. Serta penguatan reformasi dan akuntabilitas dimana SAKIP Kota Malang kategori A dan Reformasi Birokrasi kategori BB,” terang Sutiaji.
Kebijakan mendukung iklim usaha produktif pun terus dikuatkan. Seperti menjaga kondusifitas wilayah di mana secara sinergis dengan TNI/POLRI dan elemen masyarakat dalam periode tahun politik. Kemudian menjaga iklim ketenagakerjaan agar kondusif, penataan dan aktivasi destinasi unggulan kota dan pemerataan infrastruktur strategis.
“Penguatan forum CSR pun menjadi salah satu kbijakan mendukung iklim usaha produktif. Tahun ini insya allah akan ada peningkatan investasi karena penguatan sinergi yang terus dilakukan. Jadi kita mempunyai Musrenbang tematik, selain musrenbang tematik anak, perempuan, disabilitas dan lansia, juga musrenbang forum CSR,” ungkapnya.
Sementara itu rombongan Pemerintah Kabupaten Banjar dalam kunjungan kerja ini dipimpin langsung oleh Bupati Banjar, Saidi Mansyur didampingi Wakil Bupati Banjar Said Idrus.
Saidi Mansyur berharap melalui kesempatan ini pihaknya dapat belajar dan bertukar pikiran terkait investasi, tata ruang Kota Malang, digitalisasi perizinan, dan hal lainnya yang dapat diterapkan atau diadopsi oleh Kabupaten Banjar. (yul/yon)