Klojen (malangkota.go.id) – Sebanyak 42 orang dari Sekolah Kader Mubalig dan Mubaligah (SKMM) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Malang mengikuti prosesi wisuda di aula Gedung Rumah Sakit Islam (RSI) Aisyiyah Kota Malang, Minggu (2/7/2023). Para wisudawan angkatan kelima ini sebelumnya telah lulus seleksi dan mengikuti pendidikan selama tiga bulan.
Usai mewisuda 42 santri dan santriwati, Wakil Ketua PDM Kota Malang, Abdurrohim Said mengatakan bahwa tantangan ke depan tidak ringan. Terlebih saat ini kemajuan teknologi informasi sangat pesat, sehingga para mubalig dan mubaligah ini harus bisa menjawabnya.
Disebutkan Abdurrohim, seperti halnya informasi melalui berbagai platform media sosial yang sangat mempengaruhi pola pikir hingga gaya hidup masyarakat. “Dari kondisi ini maka dakwah tidak cukup di masjid atau di musala saja, tapi yang berkemajuan,” imbuhnya.
Lebih lanjut Abdurrohim menyampaikan, dakwah yang dimaksud yaitu harus berupa aksi nyata dan lebih mendekatkan diri kepada masyarakat. Seperti halnya membantu masyarakat dalam masalah sosial dan budaya, dengan memberi solusi yang terbaik.
“Tantangan terbesar yang pertama adalah perkembangan zaman, dimana kita harus lebih mendekatkan dakwah kepada masyarakat. Selama ini kita masih fokus di masjid dan musala, sementara yang hadir di masjid dan musala ini memang sudah orang-orang yang baik,” beber Abdurrohim.
Ditambahkannya, di sisi lain masyarakat yang mungkin belum sempat ke masjid atau musala itu memang perlu didekati dan tentu perlu pendekatan-pendekatan khusus. “Kadang-kadang ceramah juga tidak pas, tapi lebih mengarah ke pendekatan sosial atau mungkin aksi-aksi nyata supaya kita lebih dekat dengan masyarakat”, jelasnya.
Hingga saat ini ada 200 mubalig dan mubaligah di Malang Raya, dan SKMM angkatan keenam akan dibuka lagi pada Desember 2023. Kehadiran mereka nantinya diharapkan akan terus memperkuat dan memperluas gerakan dakwah Muhammadiyah, khususnya di Malang Raya.
“Dalam konteks ini, berbagai pihak seperti pemerintah daerah dan kalangan swasta akan dilibatkan secara langsung. Dengan demikian, dakwah berkemajuan tersebut nantinya akan terealisasi dengan baik dan optimal,” pungkas Abddurrohim. (say/yon)