Kedungkandang (malangkota.go.id) – Berawal dari keinginan untuk menjaga kebersihan lingkungannya, warga RT 7 RW 3 Kelurahan Kedungkandang yang dimotori oleh Kader Lingkungan Kelurahan Kedungkandang menginisiasi program Tempe Sabar (Tempat Pemilahan Sampah Barokah).
Susiana Ita mengungkapkan program Tempe Sabar ini telah dimulai di bulan Agustus 2022 lalu dan terus berkembang hingga saat ini. “Melalui Tempe Sabar ini kami mengajak masyarakat untuk bersama-sama menangani permasalahan sampah yang mulai dari rumah,” jelas Ita, Senin (11/7/2023).
Dengan sudah memilah sampah dari rumah, Ita berharap volume sampah yang harus dibuang ke Tempat Pembuangan Sampah (TPS) dapat terkurangi. Jika ini dilakukan dengan baik, maka akan sangat menguntungkan. “Alhamdulillah, hampir setahun berjalan, kesadaran warga kami dalam memilah sampah semakin baik sehingga manfaatnya semakin besar,” ujar Ita.
Sampah organik, dikatakan Ita diolah menjadi berbagai produk kerajinan yang memiliki nilai jual, dan juga disalurkan ke Bank Sampah Malang untuk diolah lebih lanjut. Sementara itu, sampah non-organik dijadikan pupuk dengan mempercepat pengolahannya menggunakan magot.
Sosialisasi dan edukasi yang aktif dilakukan, Ita menyebutkan bahwa wilayahnya kini memiliki 100 anggota. Dengan jumlah anggota yang semakin banyak, permasalahan sampah pun dapat ditangani, dan saat ini sampah tidak lagi menjadi masalah.
“Sampah saat ini memiliki nilai, baik itu sampah plastik, kaca, kertas duplek, dan styrofoam. Sedangkan sampah organik dijadikan pupuk melalui pengembangan budi daya magot,” jelas Ita.
Dari realita ini, dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat dalam menangani sampah, Ita yakin bahwa ke depan lingkungan di wilayahnya akan menjadi lebih baik, lebih bersih, dan lebih indah. Jika hal tersebut terjadi, maka manfaatnya akan kembali kepada masyarakat itu sendiri, yang akan hidup lebih baik bahkan untuk generasi mendatang. (cah)
