Pembangunan dan Lingkungan Hidup

Kota Malang Miliki Dua Lokasi Untuk Penuhi Komoditas Cabai

Blimbing (malangkota.go.id) – Untuk memenuhi kebutuhan komoditas sayuran potensial, khususnya cabai, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang memiliki dua lokasi sebagai penopang, yaitu di Kecamatan Lowokwaru dan Kecamatan Kedungkandang. Di dua kecamatan ini ada lahan tadah hujan.

Kadispangtan Kota Malang Slamet Husnan Hariyadi

Lahan di Kecamatan Lowokwaru berda di Kelurahan Merjosari dengan luasan kurang lebih 36 hektare, dengan rincian 20 hektare lahan ditanami cabai rawit dan 16 hektare ditanami jenis cabai besar. Sedangkan di Kecamatan Kedungkandang kurang lebih ada 40 hektare.

Kepala Dispangtan Kota Malang, Slamet Husnan, pada Kamis (07/12/2023) mengungkapkan meski hasil panen cabainya belum mampu memenuhi kebutuhan warga secara keseluruhan di Kota Malang, namun diharapkan berandil menekan angka inflasi.

Di Kecamatan Lowokwaru untuk lahan seluas 3 hektare saja, Slamet mengatakan nantinya diperkirakan bisa memanen cabai besar hingga 270kg, sedangkan untuk cabai rawit bisa menghasilkan hingga 50kg pada luasan lahan 2 hektare.

“Untuk musim panen cabai di kedua lokasi tersebut berbeda-beda, karena waktu menanam cabai berbeda-beda waktunya. Di Kecamatan Lowokwaru, masa tanam mulai bulan Oktober hingga November dan panen bisa dilakukan pada awal bulan Desember, namun tidak terlalu banyak,” imbuhnya.

Kalau di Kecamatan Kedungkandang, Slamet menyebutkan masa tanamnya di bulan Oktober-November. Dalam kurun waktu itu termasuk masa menyiapkan lahan, pengolahan lahan, mempersiapkan bibit dan memasang mulsa di sepanjang media tanam. “Kemungkinan panen di akhir Desember 2023 atau Januari 2024 nanti, baik cabai besar maupun cabai kecil,” jelasnya. (say/yon)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content