Blimbing (malangkota.go.id) – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispangtan) Kota Malang, akan memaksimalkan pemanfaatan greenhouse (rumah kaca) sebagai langkah untuk mengoptimalkan program ketahanan pangan di Kota Malang.
Kepala Dispangtan Kota Malang, Slamet Husnan Hariyadi mengungkapkan di tahun 2023 ini rencananya bakal ada di tujuh titik greenhouse, tapi skala kelompok tani. “Di Dispangtan sudah ada dua, kemudian satu lagi rencananya di Balai Benih Ikan Tlogowaru, sehingga totalnya di dinas nanti ada tiga,” jelasnya, Sabtu (9/12/2023).
Di tahun 2024 nanti direncanakan pembangunan Greenhouse berskala besar, tepatnya di kawasan Kelurahan Tunggulwulung. “Detail Enginering Design (DED), fisiknya jika memungkinkan akan diusulkan di PAK (Perubahan Anggaran Keuangan). Jika tidak, ya bisa di 2025. Itu greenhouse yang berskala besar di Tunggulwulung, atau tepatnya eks kolam pancing,” imbuh Slamet.
Di sejumlah greenhouse tersebut akan ditanami berbagai macam tanaman sayur hortikultura, seperti tomat, sawi, kangkung, bayam, dan cabai. Hasil panennya nanti akan dijual dan dititipkan di Perumda Tugu Aneka Usaha (Tunas) Kota Malang sehingga akan menambah pendapatan bagi Kota Malang, khususnya Dispangtan.
“Harga sayur mayur itu nantinya akan dijual lebih murah dari harga pasaran, karena tujuan kita juga untuk membantu masyarakat. Meski mungkin nanti hasil penjualannya tidak seberapa, namun dari hasil penjualannya akan turut menambah PAD Kota Malang,” pungkas Slamet. (say/yon)