Klojen (malangkota.go.id) – Hingga saat ini tingkat okupansi hotel di Kota Malang sekitar 50 persen. Sebagian besar okupansi hotel ini masih didominasi kegiatan Meeting, Incentive, Conference, and Exhibition (MICE). Namun menjelang momen Natal dan Tahun Baru (Nataru) diperkirakan okupansi hotel mengalami peningkatan hingga 30 persen, sehingga keterisiannya bisa mencapai 80 persen bahkan lebih.
Demikian yang disampaikan Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Malang, Agoes Basoeki, Sabtu (9/12/2023). Peningkatan tersebut menurutnya tidak jauh beda dengan tahun lalu, namun tingkat kenaikannya cukup signifikan.
“Ada beberapa persoalan yang mempengaruhi tingkat okupansi. Pertama yaitu faktor cuaca, mengingat saat ini sedang musim hujan. Tentu hal itu akan mempengaruhi wisatawan untuk menghabiskan liburan akhir tahunnya,” imbuh Agoes.
Selain itu juga isu kenaikan kasus Covid-19 di luar negeri seperti di Singapura juga turut berpengaruh. Sebenarnya ini bukan kekhawatiran, tapi informasi dinamika itu dari media yang tentu sedikit banyak bisa saja mempengaruhi wisatawan. “Tapi mudah-mudahan ini tidak berpengaruh besar,” jelasnya.
Lebih lanjut Agoes menyampaikan bahwa nanti kemungkinan akan ada hotel yang penuh sudah di-booking, tapi ada sebagian hotel yang mungkin hanya terisi setengah saja. “Walaupun demikian, kami perkirakan pada pertengahan Desember ini puncaknya wisatawan melakukan reservasi. Puncak okupansi diperkirakan pada H-1 pergantian tahun baru,” pungkasnya. (say/yon)