Blimbing (malangkota.go.id) – Kampung Sanan terkenal sebagai sentra industri tempe dan keripik tempe di Kota Malang. Kampung Sanan yang memiliki sekitar 500 perajin juga kerap menjadi jujugan wisata edukasi. Di sentra industri yang telah dikenal seantero nusantara ini, usaha dan keterampilan memproduksi diwariskan secara turun temurun. Produk tempe dan keripik tempe Sanan pun banyak digemari dan menjadi oleh-oleh khas Kota Malang.
Dalam sehari, Kampung Sanan bisa menghasilkan lebih dari 1,5 ton tempe. Tak ayal jika potensi ekonomi disertai pemberdayaan masyarakat di kampung ini cukup baik dan diharapkan akan terus dapat ditingkatkan. Karenanya Penjabat (Pj.) Wali Kota Malang Dr. Wahyu Hidayat, MM menyambangi Kampung Sanan untuk memberi penguatan dalam pengembangan industri tempe di kawasan Sanan, Jumat (14/6/2024).
Wahyu menuturkan bahwa Sanan termasuk salah satu ikon Kota Malang. “Yang namanya tempe dan keripik tempe tidak dilepaskan dari nama Kampung Sanan. Kami datang ke sini untuk secara langsung melihat bagaimana keberlangsungan produksi tempe dan keripik tempe di sini. Harapannya tetap dijaga kualitas produknya,” terangnya.
Wahyu mendorong perajin di Kampung Sanan untuk terus menciptakan berbagai inovasi sehingga produk dari Kampung Sanan tetap digemari masyarakat. Lebih lanjut, Wahyu juga berpesan agar peningkatan kualitas tidak hanya dari sisi produk, tapi juga bagaimana program wisata edukasi di Kampung Sanan dapat dikembangkan semenarik mungkin.
Pj. Wali Kota pun berkomitmen untuk terus memberikan dukungan dan pendampingan para pelaku UMKM di Kampung Sanan. “Saya juga minta kepada Diskopindag untuk memberikan pendampingan juga pelatihan keterampilan sehingga akan ada inovasi, baik dari bentuk, rasa, dan lainnya. Terkait beberapa harapan dari warga, juga hambatan yang dialami dalam menjalankan usaha, tentu akan menjadi masukan bagi kami untuk dicarikan solusi,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Diskopindag Kota Malang Dr. Eko Sri Yuliadi menuturkan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai fasilitasi kepada pelaku UMKM, termasuk pada perajin tempe di Kampung Sanan. “Support kami seperti perizinan, mulai sertifikasi halal, NIB, dan merk. Kami juga berikan pelatihan walau memang belum menyeluruh. Tapi akan kami agendakan khususnya yang terkait industri tempe. Support lain, kita juga selalu mempromosikan produk Sanan agar pasarnya makin meluas,” bebernya.
Kunjungan Pj. Wali Kota Malang ini pun mendapat sambutan yang antusias dari warga Kampung Sanan. Hal ini diungkapkan Ketua RW 14 Kelurahan Purwantoro Ivan Kuncoro. Pria yang akrab disapa Ipung ini juga menuturkan bahwa selama ini Pemkot Malang melalui Diskopindag juga kerap memberikan pendampingan untuk sentra industri tempe Sanan.
“Pemkot Malang men-support berbagai alat produksi, seperti mesin pencacah kedelai, mesin peniris, penggorengan kira-kira senilai Rp1,9 miliar. Termasuk akses jalan bahkan gapura masuk di depan juga sempat diperbarui oleh dinas,” urainya.
Ipung dan para perajin tempe Sanan juga mengharapkan selalu diberi pendampingan dan beragam pelatihan agar bisa terus meningkatkan kualitas produk sehingga Kota Malang makin dikenal sebagai penghasil tempe yang berkualitas di Indonesia. (ari/yun)