Kedungkandang (malangkota.go.id) – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) menggelar kegiatan Pembinaan dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Malang dalam Pengembangan SPALD (Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik) di Gedung Islamic Center Kota Malang, Sabtu (6/7/2024).
Kegiatan ini menjadi salah satu wujud dari upaya komitmen Pemkot Malang dalam mendorong percepatan penurunan angka stunting dan pengentasan kemiskinan. Infrastruktur juga mendapat perhatian dari Pemkot Malang, seperti peningkatan kualitas sanitasi, lingkungan bersih dan beberapa hal yang menunjang dalam intervensi pencegahan dan penurunan stunting secara terpadu dan berkelanjutan.
“Salah satu program bagaimana mengendalikan stunting dan menurunkan kemiskinan hal ini terkait langsung dengan sanitasi. Kawasan lingkungan yang baik berdampak ke kesehatan dan mendorong kesejahteraan serta ekonomi masyarakat,” beber Wahyu.
Lebih lanjut Wahyu menyebutkan bahwa terkait kondisi tersebut, di Kota Malang 86 persen sudah terlayani dengan baik dan 14 persen perlu penanganan lebih lanjut. Jadi komitmen ini harus terus dikuatkan, salah satunya melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Pemerintah Pusat sebesar Rp 8,7 miliar untuk program sanitasi.
“14 persen ini nanti kita genjot tidak hanya dari APBD, APBN melalui DAK-nya, kita juga akan coba dari CSR. Jadi perhatian dari beberapa perusahaan untuk bisa masuk, kemarin saat Musrenbang CSR juga kita sampaikan,” jelasnya.
Adapun bantuan yang untuk dua kelurahan yakni pembangunan IPAL Komunal dan 11 kelurahan berupa tangki septik individu yaitu 54 KK di masing-masing kelurahan dengan total penerima bantuan dari dana DAK Sanitasi yaitu 734 KK. Daerah yang menjadi prioritas salah satunya adalah Kecamatan Lowokwaru diantaranya dengan melihat kepadatan penduduk dan yang belum memiliki. (yul/yon)