A. Highlight Hukum, Politik, dan Pemerintahan

Pemkot Malang dan KemenPANRB Tandatangani Komitmen Replikasi Inovasi

Klojen (malangkota.go.id) – Dalam rangka mewujudkan pelayanan publik yang prima, termasuk di dalamnya pelayanan kesehatan yang makin inklusif, Pemerintah Kota Malang bersama Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) RI menandatangani komitmen replikasi inovasi BREXIT (Braille e-Ticket And Extraordinary Access for Visual Disabilities) di Ruang Ngalam Command Center (NCC) Balai Kota Malang, Kamis (15/8/2024).

Penandatanganan komitmen ini diikuti oleh Asisten Deputi Koordinasi dan Fasilitasi Strategi Pengembangan Praktik Terbaik Pelayanan Publik KemenPANRB RI Ajib Rakhmawanto, Sekretaris Daerah Kota Malang Erik Setyo Santoso, ST, MT, Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang Husnul Muarif, 16 Puskesmas di Kota Malang, dan disaksikan Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Malang Ida Ayu Made Wahyuni serta Kepala Bagian Organisasi Setda Kota Malang Boedi Utomo.

Sekda Kota Malang Erik Setyo Santoso dalam sambutannya mengungkapkan bahwa penyelenggaraan pemerintah daerah dengan segala tantangan perubahan dan paradigma reformasi birokrasi, serta peningkatan daya saing daerah tentu akan diikuti dengan tuntutan adanya terobosan-terobosan inovatif. Meliputi inovasi tata kelola, pelayanan publik, dan inovasi lainnya guna melaksanakan urusan pemerintahan serta mencapai tata kelola pemerintahan yang baik.

“Pemerintah Kota Malang pun berupaya untuk terus memberikan pelayanan publik secara prima kepada masyarakat. Dan salah satu kuncinya adalah dengan mengembangkan inovasi di setiap perangkat daerah,” jelas Sekda Erik.

Diungkapkannya bahwa sejak tahun 2019, Pemkot Malang secara rutin mengikuti kompetisi inovasi publik pada perangkat daerah dan unit kerja perangkat daerah sebagai bentuk mewujudkan percepatan peningkatan kualitas pelayanan publik di Kota Malang.

Beberapa inovasi yang terlahir dari perangkat daerah maupun unit kerja perangkat daerah tersebut telah meraih prestasi pada Kompetisi Inovasi Pelayanan Public (SINOVIK) yang diselenggarakan oleh Kementerian PANRB, salah satunya inovasi BREXIT dari UPT Puskesmas Janti.

“Mengingat Pemerintah Kota Malang sendiri juga mengembangkan pelayanan publik yang berpihak pada kaum disabilitas, maka keberadaan inovasi BREXIT ini menjadi sebuah platform yang sangat mendukung penguatan ekosistem perkotaan yang semakin inklusif,” paparnya.

Tak lupa, pada kesempatan ini Sekda Erik menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Kementerian PANRB yang telah memfasilitasi upaya Pemkot Malang untuk mengembangkan inovasi BREXIT melalui replikasi dan scaling up inovasi pelayanan publik. Melalui kehadiran Kementerian PAN RB ini diharapkan mampu memberikan motivasi tersendiri bagi Pemkot Malang untuk lebih mengembangkan dan mempertahankan keberlanjutan inovasi di Kota Malang.

Penandatanganan komitmen replikasi inovasi BREXIT oleh 16 puskesmas yang ada di Kota Malang kali ini disebutkan Erik juga menjadi sebuah upaya untuk menyebarluaskan praktik-praktik inovatif yang telah terbukti efektif ini agar dapat diadopsi oleh tempat lain untuk meningkatkan kinerja atau kualitas layanan.

“Selaras dengan hal tersebut, kami sepenuhnya mengharapkan kepada Kementerian PAN-RB agar senantiasa mendampingi dan membina replikasi inovasi-inovasi lainnya di Kota Malang agar nantinya masyarakat akan memperoleh pelayanan yang lebih optimal lagi,” tutupnya.

Sementara itu Asisten Deputi Koordinasi dan Fasilitasi Strategi Pengembangan Praktik Terbaik Pelayanan Publik KemenPANRB RI Ajib Rakhmawanto mengatakan bahwa inovasi-inovasi yang ada di Kota Malang memiliki potensi yang sangat signifikan.

“Kami juga melihat inovasi yang bagus, yaitu BREXIT. Inovasi yang memudahkan bagi kaum difabel dalam rangka mendapatkan pelayanan publik di puskesmas,” ungkapnya.

Oleh karena itu, Ajib berpesan agar inovasi BREXIT Puskesmas Janti yang menurutnya bagus ini paling tidak bisa diterapkan/direplikasi dulu di seluruh puskesmas yang ada di Kota Malang.

“Sesuai dengan arahan Pak Menteri (MenPANRB), tentunya inovasi yang bagus itu harus disebarluaskan, jadi tidak hanya sekedar diciptakan. Inovasi terbaik di suatu daerah, kabupaten atau kota, agar bisa ditransfer ke daerah lain agar bisa juga dinikmati oleh daerah lain untuk terwujudnya pelayanan publik yang prima,” pungkasnya.

Pada kegiatan Pembelajaran Inovasi dan Penandatanganan Komitmen Replikasi BREXIT yang diselenggarakan oleh KemenPANRB bekerjasama dengan Bagian Organisasi Setda Kota Malang ini tim dari Puskesmas Janti memaparkan tentang inovasi BREXIT di hadapan Asisten Deputi Koordinasi dan Fasilitasi Strategi Pengembangan Praktik Terbaik Pelayanan Publik KemenPANRB RI beserta tim. (y)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content