Klojen (malangkota.go.id) – Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah (Dirjen Bangda) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI Ir. Restuardy Daud, M.Sc menyebutkan bahwa inflasi secara nasional cukup terjaga dengan baik. Hal itu disampaikannya saat memimpin Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi bersama Kementerian/Lembaga, pemerintah daerah mulai dari tingkat provinsi, kota dan kabupaten, Senin (9/9/2024).
Pada kesempatan ini, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Malang yang dipimpin Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Malang Diah Ayu Kusuma Dewi bersama Kepala BPS Kota Malang Umar Sjaifudin mengikuti rakornas secara daring dari Ruang Ngalam Command Center (NCC) Balai Kota Malang.
Restuardy mengungkapkan untuk angka inflasi month to month (mtm) nasional dari bulan Agustus 2024 ke Juli 2024 terjadi deflasi sebesar -0,03%, dengan angka inflasi year on year (yoy) di angka 2,12% yang mana angka ini masih masuk dalam batas angka aman di kisaran 1,5-3,5%.
Menurutnya hal ini tidak bisa lepas dari peran serta pemerintah daerah, jajaran kementerian dan lembaga terkait yang terus mengawal laju inflasi nasional. “Kami ucapkan terima kasih kepada pemerintah daerah, jajaran kementerian/lembaga yang telah mengawal ini dari waktu ke waktu,” ujarnya.
Meski begitu Restuardy mengingatkan seluruh pihak untuk tetap waspada, sebab gejolak inflasi nasional cenderung mengalami penurunan atau deflasi secara berturut-turut selama empat bulan terakhir. Deflasi pada Mei 2024 sebesar 0,03%, Juni 0,08%, Juli 0,18%, dan Agustus 0,03%. Seperti diketahui bersama, terjadinya penurunan angka inflasi secara terus menerus bisa juga menjadi indikator melemahnya daya beli di masyarakat serta menurunnya tingkat ekonomi di suatu daerah.
“Ada tiga hal yang perlu menjadi catatan kita. Pertama, daerah yang mengalami catatan kenaikan untuk inflasi, kedua untuk daerah yang memiliki kecenderungan untuk naik (angka inflasinya), dan ketiga adalah daerah yang mengalami deflasi dalam kurun waktu tertentu secara berturut-turut. Tiga hal ini yang perlu dicermati bersama,” terangnya.
Retuardy menjelaskan bahwa pada minggu pertama bulan September 2024 ini sejumlah komoditas mengalami kenaikan harga, di antaranya minyak goreng, bawang merah dan daging ayam ras. “Tadi Bappanas menyebutkan kondisi pangan kita cukup aman untuk 2,5 bulan ke depan, dengan beberapa kondisi dan catatan,” tuturnya. (iu/yon)