Klojen (malangkota.go.id) – Warga masyarakat Kelurahan Rampal Celaket Kecamatan Klojen membaur mengikuti ritual ‘Suguh Patirtan’, Sabtu (26/10/2024). Tradisi ritual budaya ini adalah sebagai nguri-uri budaya atau pelestarian budaya agar tetap lestari sepanjang masa.
Diawali dengan peresmian situs petilasan Mbah Tugu, peserta mengarak lima tumpeng besar ke area sumber air atau patirtan. Arak-arakan ini pun menarik perhatian warga yang wilayahnya dilewati. Antusiasme warga tampak terlihat dan menjadi saksi ritual budaya ini.
Ketua pelaksana yang juga pegiat budaya, Gagah Soeryo Pamoekti mengatakan, kegiatan ini sekaligus sebagai wujud rasa syukur warga kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas sumber air yang menjadi salah satu kebutuhan pokok dalam kehidupan yang hingga saat ini terjaga dengan baik.
“Keberadaan sumber air bersih di kampung ini sejak beberapa tahun terakhir dimanfaatkan warga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Acara seperti ini ke depan akan diadakan secara rutin sekaligus sebagai wujud rasa syukur atas nikmat sehat dan rejeki dari Sang Pencipta,” imbuhnya.
Lebih lanjut Gagah menyampaikan rasa terima kasih atas rahmat Allah SWT karena masih dilimpahi keberkahan-keberkahan, salah satunya air yang menjadi kunci pokok kehidupan segala makhluk yang ada di alam semesta.
Tak hanya akan dijaga dan dilestarikan, Gagah menerangkan keberadaan sumber air ini nantinya ditargetkan dapat menarik wisatawan, sehingga warga dan tokoh masyarakat serta budayawan maupun pegiat budaya bersepakat untuk memperindah area sumber air.
Misalnya dengan memanfaatkan aliran sungai untuk wisata air yaitu perahu, menanam aneka buah dan sayuran di patirtan, serta menggelar sejumlah pertujukan budaya.
“Kalau gebrakan awal kita akan kita coba nanti di satu bulan ke depan. Kalau sekarang kita tabur dulu acara-acara berkelas, acara-acara yang kira-kira itu bisa memancing wisatawan untuk hadir di patirtan ini dan kampung Rampal Celaket pada khususnya,” pungkas Gagah. (say/yon)