Blimbing (malangkota.go.id) – Kemacetan menjadi salah satu problematika perkotaan, termasuk bagi Kota Malang. Sebagai jujugan pendidikan dan destinasi wisata, dengan mobilitas yang tinggi turut menyumbang tingginya volume lalu lintas yang berpotensi menimbulkan kemacetan lalu lintas. Berbagai strategi solutif pun terus digodok oleh Dinas Perhubungan bersama Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (FLLAJ) Kota Malang untuk menekan kemacetan sehingga menciptakan kenyamanan bagi pengguna jalan.

Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan Setda Kota Malang M. Sailendra (tengah) memberikan sambutan mewakili Pj. Wali Kota Malang

Kali ini, FLLAJ Kota Malang tengah membahas tiga rencana penataan dan rekayasa lalu lintas pada beberapa titik yang memiliki potensi kemacetan di Kota Malang, Selasa (5/11/2024). Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan Setda Kota Malang M. Sailendra yang hadir mewakili Penjabat (Pj.) Wali Kota Malang mengapresiasi kolaborasi seluruh stakeholder yang terjalin apik untuk bersama menyediakan pelayanan publik, khususnya di bidang perhubungan dan transportasi di Kota Malang seiring makin berkembangnya Kota Malang.

Kegiatan FLLAJ kali ini dihadiri stakeholder, unsur pemangku wilayah, hingga perwakilan warga masyarakat untuk bisa memberikan masukan dan rekomendasi atas rencana rekayasan lalu lintas dan penataan yang sedang disusun.

Semakin berkembangnya Kota Malang dengan arus mobilisasi yang semakin tinggi tentu menimbulkan kemacetan di beberapa kawasan. “Ada beberapa titik yang perlu kita tata ulang. Mari kita diskusi secara terbuka, sehingga kita bisa merumuskan rencana-rencaana strategis yang berdampak positif bagi transportasi dan mobilitas masyarakat di Kota Malang. Dengan kolaborasi yang kuat, kita akan mencapai hasil yang baik untuk menciptakan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran berlalu lintas,” yakinnya.

Ada tiga topik pembahasan yang dirembuk oleh FLLAJ bersama para stakeholder terkait, yakni penataan rute dan fasilitasi di Terminal Arjosari, penataan akses keluar masuk Stasiun Malang Kota Baru, dan penataan kawasan Jalan Brawijaya-Jalan Tumapel. Berbagai masukan pun disampaikan oleh setiap stakeholder.

Terkait penataan rute menuju Terminal Arjosari, akan dilakukan perubahan rute angkutan kota yang masuk ke Terminal Arjosari. Angkutan kota akan diatur untuk melewati Jalan Panji Suroso menuju ke Jalan Simpang Panji Suroso menuju Terminal Arjosari. Selain itu, para peserta forum juga menekankan adanya penegakkan hukum yang tegas agar tidak menaikkan dan menurunkan penumpang di luar terminal.

Kedua, kawasan Stasiun Malang Kota Baru bagian barat perlu penataan karena saat ini kerap terjadi kepadatan bahkan kemacetan akibat antrean kendaraan antar jemput penumpang dan kendaraan yang diparkir, serta adanya pedagang yang juga memakan badan jalan. Padahal, di stasiun bagian timur sudah disediakan dropzone dan parkiran yang cukup luas. Dengan demikian, perlu adanya sosialisasi yang masif bagi masyarakat untuk dapat memanfaatkan akses keluar masuk melewati stasiun sisi timur.

Sementara untuk penataan lalu lintas di Jalan Brawijaya dan Tumapel akan dilakukan penertiban parkir. Titik parkir di Jalan Brawijaya akan diatur berada di sisi timur, sedangkan untuk di Jalan Tumapel akan diatur berada di sisi utara. Pedagang di kawasan tersebut juga akan ditertibkan. (ari/yn)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content