Klojen (malangkota.go.id) – Kota Malang menjadi tuan rumah kegiatan Lokakarya Program SINERGIS Kerja Sama Pemerintah Indonesia dan Bank Dunia. Kegiatan yang diselenggarakan Kementerian Keuangan di Gedung RCE Heritage KPPN, Jumat (6/12/2024) ini mengupas terkait Program Hibah Strengthening Intergovernmental Transfers and Subnational Finance for Service Delivery in Indonesia (SINERGIS).
Menanggapi hal itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang Erik Setyo Santoso dalam sambutannya mengungkapkan bahwa Kota Malang merasa bangga menjadi tuan rumah dan sekaligus bisa berbagi pengalaman pada 17 pemerintah daerah dari berbagai wilayah di Indonesia ini. Erik berharap forum ini pun dapat menjadi wadah untuk saling bertukar pikiran terkait pengelolaan fiskal daerah, terutama mandatory spending serta pelaksanaan DAK Fisik Infrastruktur PUPR.
“Dengan SINERGIS ini kami harap bisa berperan serta dan juga nanti daerah kita masing-masing dapat melakukan akselerasi sehingga pelayanan publik juga bisa lebih cepat dirasakan oleh masyarakat. Saya yakin setiap daerah, kabupaten/kota memiliki kekhasannya, potensi, juga problem masing-masing sehingga bisa bisa saling tukar informasi, ilmu, dan pengalaman,” tutupnya.
Sementara itu, Sekretaris Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK) Kementerian Keuangan Ludiro menerangkan bahwa SINERGIS merupakan program yang bertujuan untuk mendukung pemerintah Indonesia dalam meningkatkan pemerataan, efisiensi dan akuntabilitas dari pelaksanaan belanja daerah yang sumber dananya berasal dari dana transfer.
Program ini sejalan dengan berbagai upaya perbaikan skema, instrumen, serta tata kelola pelaksanaan kebijakan Transfer Ke Daerah (TKD) yang dilakukan pemerintah, agar belanja TKD lebih tepat sasaran, lebih efektif dan lebih optimal. Program ini pun diharapkan mampu meningkatkan ekuitas, efisiensi, dan akuntabilitas dari belanja pemerintah daerah yang dibiayai oleh dana transfer.
“SINERGIS adalah kerja sama antara Bank Dunia dan Pemerintah Indonesia untuk reformasi penyelenggaraan kebijakan desentralisasi fiskal di Indonesia sesuai UU Nomor 1 tahun 2022 tentang HKPD. Tujuannya untuk pemerataan dan akuntabilitas belanja kabupaten/kota yang dibiayai oleh transfer antar pemerintah,” terangnya.
Lebih lanjut, Ludiro mengungkapkan bahwa Kota Malang layak menjadi salah satu percontohan karena telah memiliki berbagai inovasi pelayanan publik juga tata kelola APBD. Ludiro berharap Kota Malang tak sekadar menjadi tuan rumah, namun bisa berbagi ilmu dan pengalaman dalam menyusun inovasi pelayanan publik termasuk tata kelola APBD.
“Harapannya teman-teman pemda lain bisa mengadopsi dengan disesuaikan dengan kekhasan daerahnya masing-masing. Beberapa inovasi yang Pemkot Malang telah lakukan dalam pengelolaan transfer ke daerah dan pengelolaan APBD antara lain adalah sinkronisasi antara perencanaan, penyusunan, penganggaran, dengan pelaksanaannya, sehingga apa yang direncanakan dapat dioptimalkan realisasinya,” tutup Ludiro.
Program SINERGIS akan memperkuat penargetan serta kinerja Dana Alokasi Khusus Fisik (DAK Fisik), dengan tujuan menutup kesenjangan infrastruktur di daerah terkait mutu infrastruktur yang perlu diperbaiki di sektor kesehatan, jalan, dan air bersih. Dalam forum ini juga hadir berbagai narasumber baik dari Kementerian Keuangan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pekerjaan Umum, serta perwakilan dari Bank Dunia. (ari/yn)