Berita Pendidikan

Ponpes Bahrul Maghfiroh Resmikan Laboratorium Digital dan AI

Lowokwaru (malangkota.go.id) – Pondok Pesantren (Ponpes) Bahrul Maghfiroh kini memiliki Laboratorium Digital dan Artificial Intelligence (AI). Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang Erik Setyo Santoso turut hadir dan meresmikan Laboratorium Digital dan AI ponpes yang berlokasi di Jl. Joyo Agung No.2, Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru, Sabtu (22/2/2025).

Sekda Kota Malang Erik Setyo Santoso (duduk) mencoba fasilitas di Laboratorium Digital dan AI Ponpes BM 

Sekda Erik dalam sambutannya mengapresiasi Ponpes Bahrul Maghfiroh yang telah melangkah maju dan membekali santrinya tidak hanya sisi kerohanian saja, tetapi juga dari sisi teknologi, sehingga ke depannya para santri dapat berkontribusi lebih, baik untuk Kota Malang, regional, nasional maupun di skala internasional.

“Luar biasa, karena setelah dibekali ilmu agama, keimanan, ketakwaan, untuk kemudian berkarya, dikayakan lagi saat ini dengan memberikan skill tentang digital dan artificial intelligence,” tutur Erik.

Melihat inovasi dari Ponpes BM ini, Erik mengungkapkan nantinya Pemerintah Kota (Pemkot) Malang akan melakukan kerja sama, karena pendidikan dasar yang dimiliki berkaitan dengan aspek aspek pengayaan AI.

“Nanti, yang utama ini juga bisa mewarnai anak didik kita agar dapat mengikuti perkembangan globalisasi seperti ini. Tetapi anak-anak tetap harus diimbangi aspek keimanan dan ketakwaan, sehingga menjadi generasi emas Indonesia seutuhnya dari aspek intelektual, emosional, dan juga spiritualnya,” jelasnya.

Di kesempatan yang sama, Pengasuh Ponpes Bahrul Maghfiroh Prof. Dr. Ir. Mohammad Bisri, MS mengungkapkan pembangunan Laboratorium Digital dan AI ini terinspirasi dari sahabat Nabi Muhammad, SAW. “Saya terinspirasi dari pernyataan sahabat Nabi, yaitu ‘Didiklah anak-anakmu sesuai zamannya, jangan anakmu dididik sesuai zamanmu, karena bukan zamannya. Dari inspirasi itulah akhirnya terpikirkan pondok pesantren harus mengikuti perkembangan zaman, sehingga tercetuslah pembangunan laboratorium ini,” terang mantan Rektor Universitas Brawijaya itu.

Prof. Bisri menuturkan, agar Laboratorium Digital dan AI ini bisa berjalan maka diputuskan untuk menggandeng pihak ketiga dari kalangan profesional. Ini dilakukan dengan pertimbangan Ponpes Bahrul Magfiroh masih belum memiliki SDM yang mumpuni.

Lebih jauh dijelaskannya bahwa laboratorium ini menggunakan sistem sewa beli yang akan berjalan selama empat tahun ke depan kepada salah satu perusahaan. “Jadi empat tahun ini milik BM. Kami belinya sekitar Rp 1,2 miliar selama 4 tahun. Jadi kami setiap bulan bayar sambil dioptimalkan dan dikomersilkan. Laboratorium ini canggih. Barangkali nanti ada hasilnya, pondok juga tidak mencicil, karena hasil dari pendapatan laboratorium yang dibayarkan,” tambahnya.

Bisri menjelaskan komputer yang ada di laboratorium memiliki kemampuan di atas rata-rata, sehingga kurikulum yang digunakan untuk santri akan disesuaikan. “Dari Universitas Trisakti yang mengajar, dan ada komunitas AI e-Sport-nya, tapi yang sesuai dengan syariat, biar anak-anak pondok tidak terjebak judi online,” imbuh Bisri lagi.

Nantinya ini akan menjadi salah satu ekstrakulikuler yang diwajibakan. “Ada 350 anak, dari SMP dan SMA di BM kelas 1, 2, 3, semuanya wajib belajar AI nanti secara bergiliran. Jadi mau saya wajibkan supaya anak-anak nanti punya pemahaman tentang dunia digital, sehingga saat lulus ingin meneruskan kuliah atau langsung bekerja sudah tidak bingung. Terlebih para santri sudah paham fikih bermedia sosial, sehingga saat keluar sudah tahan banting,” tutupnya. (cah/yn)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content