Klojen (malangkota.go.id) – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Malang menggelar forum pertemuan bertajuk Kopi Senja (Koordinasi dan Sinergitas Bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah dan Jajaran) di The Shalimar Boutique Malang, Rabu (6/8/2025). Tak hanya dihadiri oleh jajaran Forkopimda, pertemun ini juga dihadiri oleh organisasi kemasyarakatan seperti Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), Forum Pembauran Kebangsaan (FPK), hingga perwakilan mahasiswa.

Kopi Senja menjadi agenda rutin yang digelar tiap triwulan. Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat menyebut bahwa forum ini bukan sekadar sebagai kegiatan formalitas belaka, namun momen untuk berdiskusi mengenai berbagai isu strategis mulai keamanan dan ketertiban, pembangunan infrastruktur, dan pelayanan publik yang bermuara pada terciptanya Kota Malang yang sejahtera dan kondusif.
“Alhamdulilah, selama tiga bulan terakhir Kota Malang terpantau tetap kondusif. Berbagai hal berkaitan dengan ketenteraman dan ketertiban, beberapa isu strategis regional maupun nasional kita bicarakan bersama,” jelasnya.
Melalui forum ini pula, pihak terkait juga mencari solusi atas beragam permasalahan dan menyusun strategi mitigasi kerawanan untuk mewujudkan Kota Malang yang makin kondusif. “Jadi setiap kebijakan yang nanti diambil benar-benar berdasarkan aspirasi dan kebutuhan masyarakat,” sambungnya.
Wahyu tak memungkiri bahwa masih banyak pekerjaan rumah yang harus dituntaskan dalan rangka menjaga stabilitas Kota Malang, salah satunya adalah peningkatan kasus narkoba. Berdasarkan data dari Polresta Malang Kota, kasus narkoba pada semester pertama tahun 2025 ini mengalami peningkatan hingga 19 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2024. “Dari 90 kasus menjadi 107 kasus. Ada kasus narkoba, judi, dan penculikan itu naik (kasusnya) walau tidak signifikan. Ini akan kita evaluasi bersama. Harapannya di tribulan depan angkanya bisa turun, bahkan nol kasus,” ujarnya.
Wahyu menyampaikan berbagai permasalahan kota terutama ketiga kasus tersebut dapat diselesaikan dengan kolaborasi bersama semua pihak. Tidak hanya dari pemerintah dan penegak hukum saja, Wahyu juga akan memperkuat kolaborasi dengan institusi pendidikan.
“Kami harap ada kerja sama yang baik dengan perguruan tinggi untuk melakukan pendekatan pada mahasiswanya. Kami akan melakukan berbagai upaya pendekatan dan program lainnya untuk menekan kasus-kasus tersebut,” tutupnya. (ari/yn)