Klojen (malangkota.go.id) – Rombongan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) RI melakukan kunjungan kerja ke Pemerintah Kota Malang, Selasa (9/5).
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Sosial Setda Kota Malang Drs. Abdul Malik, M.Pd didampingi beberapa kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) menerima rombongan KemenPANRB yang dipimpin oleh Kepala Biro Hukum, Komunikasi dan Informasi Publik KemenPANRB Drs. Herman Suryatman, M.Si di Ruang Tumapel Balaikota Malang.
Di awal sambutannya, Abdul Malik mengucapkan rasa terima kasih kepada rombongan KemenPANRB karena telah memberikan kepercayaan kepada Kota Malang sebagai kota tujuan. “Kami atas nama Pemerintah Kota Malang mengucapkan selamat datang dan terima kasih atas kunjungan dari KemenPANRB,” ucapnya.
Abdul Malik juga mengatakan jika selama ini pembangunan di bidang pendidikan merupakan prioritas utama dalam gerak pembangunan di Kota Malang.
Herman Suryatman, selaku pimpinan rombongan dari KemenPANRB dalam kesempatan ini menyampaikan bahwa ciri negara maju bisa dilihat dari tiga tempat, yaitu perpustakaan, museum dan toilet. Kunjungan dari KemenPANRB kali ini akan fokus terhadap tiga hal, yakni perpustakaaan, pelayanan informasi, dan pengaduan.
“Dari yang kita dengar, di Kota Malang ini memiliki perpustakaan yang bisa dikelola dengan baik dan perpustakaannya ramah difabel. Jadi bapak ibu jangan sungkan untuk berbagi ilmunya dengan kami,” kata Herman Suryatman.
Terkait dengan pelayanan informasi dan pengaduan yang juga menjadi bahasan di ajang sharing knowledge (berbagi pengetahuan) kali ini, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Malang Zulkifli Amrizal, S.Sos, M.Si yang turut hadir dalam acara ini menyampaikan jika selama ini Kota Malang sudah memiliki aplikasi pengaduan bernama SAMBAT (Sistem Aplikasi Masyarakat Bertanya Terpadu) Online yang berbasis website dan juga SMS (short message service).
Dikatakannya, nama SAMBAT mengambil istilah dari bahasa Jawa yang maknanya adalah mengeluh, jadi aplikasi ini merupakan media berkeluh kesah warga Kota Malang yang ingin disampaikan kepada Pemerintah Kota Malang.
“Banyak sekali pengaduan yang masuk melalui SAMBAT Online. Pengaduan yang masuk tersebut kemudian disalurkan ke OPD terkait untuk kemudian ditindaklanjuti,” jelas Zul, demikian sapaan akrab Kepala Diskominfo itu.
Selain melalui SAMBAT Online yang mendapatkan respons baik dari masyarakat, dikatakannya jika banyak juga pengaduan terkait layanan publik yang masuk melalui media sosial dan juga email pengaduan.
Ketika ditanyakan apakah masyarakat sebagai pengadu mencantumkan identitas yang jelas, Zulkifli menerangkan jika kebanyakan dari pengadu mencantumkan identitasnya.
“SAMBAT Online nantinya akan dikembangkan ke aplikasi android dan berbasis NIK (Nomor Induk Kependudukan) sehingga identitas dari pengadu adalah riil dan sesuai dengan KTP,” lanjutnya lagi.
Acara yang berlangsung interaktif ini kemudian dilanjutkan kunjungan ke perpustakaan Kota Malang, Kampung Literasi yang berada di Pandanwangi, Kampung Warna-Warni, serta kunjungan ke Kantor Dinas Kominfo Kota Malang.
Ketika berada di Kantor Dinas Kominfo Kota Malang, rombongan KemenPANRB meninjau dan menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan pengelolaan SAMBAT Online dan juga PPID (Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi) Kota Malang yang selama ini masih belum pernah terjadi sengketa informasi.
PPID Kota Malang juga beberapa kali menyabet penghargaan di ajang PPID Award yang digelar oleh Komisi Informasi (KI) Jawa Timur. Diantaranya adalah PPID Terinovatif dan Juara II PPID Terbaik Kategori Kota di tahun 2014, serta meraih penghargaan di kategori badan publik dengan meja layanan informasi terbaik kota terbaik se-Jawa Timur tahun 2015 dan peringkat II PPID Terbaik kategori kota se-Jatim tahun 2015. (say/yon)
