Klojen (malangkota.go.id) – Perwakilan berbagai lintas sektoral, diantaranya kepala sekolah se-Kota Malang, pimpinan perguruan tinggi, Forkopimda Kota Malang, tokoh agama (toga), serta tokoh masyarakat (tomas) bersepakat untuk mencegah serta menanggulangi sejak dini berbagai tindak radikalisme dan terorisme.
Penandatanganan Kesepakatan Bersama Pencegahan Serta Penanggulangan Terorisme dan Radikalisme Dalam Rangka Mewujudkan Kota Malang yang Kondusif tersebut dilakukan di Ruang Sidang Balaikota Malang, Rabu (30/5/2018).
Dibalik label sebagai Kota Pendidikan dengan banyak memiliki lembaga pendidikan dasar hingga perguruan tinggi memiliki potensi tumbuhnya cikal bakal tindak radikalme dan terorisme. Mengingat salah satu modus operandi penganut aliran kiri adalah membidik para kaum muda sejak di bangku pendidikan.
Dari kesepakatan tersebut, konkretnya akan diawali saat penerimaan peserta didik baru yang meliputi penelusuran asal muasal calon siswa dan mahasiswa. “Ketika pengenalan lingkungan sekolah dan kampus akan melibatkan para toga-tomas, serta TNI-Polri untuk memberikan berbagai pembekalan terutama terkait nasionalisme dan patriotisme,” jelas Pjs Walikota Malang Dr. Ir. Wahid Wahyudi, MT usai penandatangan kesepakatan.
Terkait hal tersebut, lanjut dia, kota-kota yang berlabel Kota Pendidikan menjadi salah satu sasaran empuk untuk menyebarkan dan menumbuhkan pengikut-pengikut baru ajaran radikal. “Oleh sebab itulah Pemkot Malang melakukan berbagai upaya antisipasi dan pencegahan dini, seperti halnya melalui kesepakatan bersama ini,” imbuhnya.
Lebih jauh Pjs Walikota Malang yang merupakan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur itu berharap, dengan komitmen dan kesepakatan bersama ini dapat mencegah, menanggulangi, dan menekan adanya indikasi radikalisme serta terorisme. “Sehingga pada akhirnya akan turut menciptakan situasi kondusif. Dan dari lembaga pendidikan terlahir generasi bangsa yang berkemajuan dan berjiwa Pancasila,” pungkasnya. (say/yon)