Klojen (malangkota.go.id) – Audiensi Kelompok Kerja Kepala Madrasah Ibtidaiyah (K3MI) se-Kota Malang digelar di Ruang Sidang Balai Kota Malang, Rabu (10/10).
Audiensi kali ini dihadiri juga oleh Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Sosial Setda Kota Malang Drs. Abdul Malik, M.Pd, serta Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang Dra. Zubaidah, MM.
Sambutan diawali oleh Huzaini S.Pd selaku perwakilan dari Kelompok Kerja Kepala Madrasah Ibtidaiyah. Huzaini mengungkapkan maksud dari diselenggarakannya audiensi tersebut yakni sebagai ajang silaturrahmi serta sharing mengenai permasalahan yang dialami oleh Madrasah Ibtidaiyah se-Kota Malang yang bertujuan untuk mencari solusi dan dukungan bersama Pemerintah Kota Malang.
Huzaini pun sempat memaparkan jumlah total Madrasah Ibtidaiyah Kota Malang berjumlah 52 madrasah, diantaranya 2 Madrasah Ibtidaiyah Negeri dan 50 Madrasah Ibtidaiyah Swasta.
Dari 52 madrasah tersebut, disampaikannya jika terdapat beberapa persoalan. “Tahun ini rencananya akan beralih dari Paper Base Test menjadi UNBK Computer Base Test. Tetapi, dalam hal ini kami masih kekurangan komputer sehingga saat ini simulasi masih menggunakan HP. Dalam hal ini diharapkan Pemerintah Kota Malang memberi fasilitas berupa komputer untuk mendukung program UNBK,” ujarnya.
Di sisi lain, diungkapkannya masalah kesejahteraan guru khususnya di Madrasah Ibtidaiyah Swasta yang belum tersertifikasi sehingga honor di bawah rata-rata, sarana prasarana yang masih minim juga menjadi suatu masalah.
“Kami harap wali kota membuatkan payung hukum berupa perwali atau perda untuk mengembangkan pendidikan di Kota Malang agar dengan adanya pendidikan yang maju di Kota Malang, Kota Malang tetap menjadi kota yang bermartabat,” imbuh Huzaini.
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji menyampaikan bahwa UNBK belum bisa diajukan tahun ini, dan kemungkinan UNBK akan dilaksanakan pada tahun 2019. Dalam hal ini, pelaksanaan UNBK harus melalui pembuatan proposal pengajuan pengadaan sarana dan prasarana penunjang UNBK.
Sutiaji juga mengupayakan agar Pemerintah Kota Malang memiliki inovasi untuk pelaksanaan UNBK seperti melalui CSR misalnya.
Pemerintah juga akan mengupayakan untuk menyamakan taraf yang sama antara SD dengan MI di Kota Malang. “Madrasah punya sisi lebih daripada yang lain. Ayo berlomba-lomba dalam kebaikan bersama. Trend dunia kerja pada saat ini tidak hanya mencari orang yang pandai, tetapi juga orang yang benar. Karena pintar saja bisa belajar melalui IT, tapi orang yang jujur akan lebih dicari. Nah, inilah salah satu tugas dari madrasah untuk membentuk kepribadian yang baik,” tutup Sutiaji. (say/yon)