Klojen (malangkota.go.id) – Pemerintah Kota Malang menggelar Pasar Murah Ramadhan 2019 di area luar Stadion Gajayana Malang mulai hari ini Senin (27/5/2019 hingga Selasa (28/5/2019).
Selain penjualan paket sembako murah, di Pasar Murah Ramadan 1440 H yang diikuti 53 peserta ini juga ada layanan penukaran uang baru, penjualan produk urban farming, penjualan paket Lebaran, pelayanan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil, serta pelayanan kesehatan gratis.
Kepala Bagian Pengembangan Perekonomian Setda Kota Malang Dra. Rinawati, MM menuturkan bahwa tujuan diadakannya kegiatan ini adalah membantu masyarakat untuk mendapatkan bahan kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau pada momen bulan puasa dan mendekati Idulfitri 1440 H.
“Pasar Murah Ramadan ini juga dilakukan untuk mengendalikan stok ketersediaan bahan kebutuhan pokok di pasar sehingga tidak terjadi kelangkaan yang berimbas pada naiknya harga kebutuhan pokok,” kata Rinawati.
Dijelaskannya, 53 peserta yang ikut dalam helatan Pasar berasal dari berbagai elemen dan stake holder yang meliputi distributor bahan pangan, pelaku usaha, Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) di lingkungan Pemkot Malang, BUMD Kota Malang, Kantor Perwakilan Bank Indonesia dan Perbankan Kota Malang, BUMN Bulog Sub Divre VII Malang serta organisasi sosial kemasyarakatan. “Kami mengajak kepada masyarakat untuk datang dan memanfaatkan kesempatan pasar murah ini,” ajak Rinawati.
Data Bagian Pengembangan Perekonomian Setda Kota Malang menyebutkan Pasar Murah Ramadan yang digelar setiap tahun selalu membawa dampak positif kepada masyarakat dan juga peserta yang turut serta.
Tercatat di tahun 2016, pasar murah diikuti oleh sebanyak 28 peserta dengan omzet sebesar Rp396,8 juta. Berlanjut di tahun 2017 dengan jumlah peserta yang sama mencapai omzet sebesar Rp305 juta, dan di tahun 2018 dengan 58 peserta dapat mencapai omzet sebesar Rp617 juta.
Sementara itu, Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan ini selain dalam rangka untuk membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan namun juga untuk menekan inflasi. “Karena biasanya pada saat menjelang Idulfitri tingkat inflasi akan lebih tinggi, hal tersebut disebabkan oleh kecenderungan masyarakat yang lebih konsumtif,” jelas Sutiaji.
Selain itu, disampaikan Sutiaji kegiatan ini juga dilaksanakan untuk mengontrol harga di pasar, sehingga tidak terjadi kenaikan harga yang signifikan akibat dari tingginya permintaan dari masyarakat. (Ts/Sa/yon)