Malang – Selasa (19/01) Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji didampingi Sekda Kota Malang, Kepala Dinas PUPR PKP, Kalaks. BPBD, Kepala Bagian Humas, Lurah setempat beserta jajaran terkait meninjau lokasi tanah longsor di Perum Griya Sulfat Inside Kavling 10 RT.09/RW.08 Kelurahan Bunulrejo, Kecamatan Blimbing Kota Malang yang terdampak hujan deras kemarin.
Kejadian bencana tanah longsor ini mengakibatkan satu warga hilang dan masih dalam pencarian. Selain itu warga sekitar sementara diungsikan.
“Ada 3 KK sebanyak 10 orang yang saat ini kami ungsikan dan kami lakukan pendampingan.” ungkap Abdul Karim, Ketua RT setempat saat melaporkan situasi warga terdampak.
Pencarian korban hilang hingga saat ini terus dilakukan oleh tim SAR gabungan. Keseluruhan tim SAR Gabungan kurang lebih 40 orang terdiri dari Basarnas surabaya, Polsek Blimbing, koramil, BPBD, USAR PMI Kota Malang, TAGANA, Potensi SAR Malang Raya.
“Ada empat rute yakni rute pertama dari jembatan Bunul kurang lebih jarak penyisirannya dalam radius 1 km, rute kedua dari jembatan Ranugrati – jembatan Muharto (3,5 km), rute ketiga dari jembatan Muharto – jembatan Gadang (2,5 km), rute keempat dari jembatan Gadang – jembatan Lowokdoro (2,5 km). Saat ini penyisiran dilakukan dengan penyisiran darat.” Terang Ainul Mahdin selaku koordinator lapangan Basarnas. Adapun kendala yang dihadapi tim SAR adalah medannya yang jeram dan arusnya sangat deras.
Setelah meninjau lokasi bencana longsor, Wali Kota Malang mengunjungi tempat tinggal sementara warga terdampak. Pada kesempatan ini beliau menyampaikan dukungan moril sekaligus menyerahkan santunan dan bantuan untuk warga.
“Kami berduka dengan kejadian ini, mohon doa agar korban segera bisa ditemukan. Terimakasih kepada pak camat, pak lurah dan TNI/Polri serta seluruh jajaran yang telah sigap merespon kejadian ini”, tutur beliau.
Bantuan penanganan pasca bencana secara lebih lanjut akan dikoordinasikan bersama antara Dinas Sosial P3AP2KB dan BPBD. Adapun distribusi bantuan sembako dan kebutuhan kedaruratan lain sudah disampaikan mulai kemarin.
Sementara itu terkait respon teknis terhadap kejadian bencana tanah longsor ini, Sutiaji menyampaikan bahwa Pemkot Malang melalui Dinas terkait telah memulai proses identifikasi penyebab, termasuk mengecek perijinan dan akan melakukan tindak lanjut pasca identifikasi.
“Kami harapkan para pengembang, bukan hanya di lokasi ini, agar lebih memperhatikan keselamatan masyarakat yang akan menghuni. Sesuai aturan ada daerah-daerah yang boleh dibangun atau tidak, karena masih banyak bangunan yang berada di bibir-bibir sungai sehingga harus dikroscek kembali.” ungkap Sutiaji.