Terkait jatuhnya pesawat angkut TNI Angkatan Udara Hercules C-130 pada Selasa (30/06) lalu yang memakan korban jiwa sebanyak 142 orang, kemarin, Sabtu (4/7), para korban yang masih aktif menjadi TNI AU mendapat santunan dari PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ASABRI).
Pemerintah menyediakan dana Rp 3,8 miliar. Dari anggaran tersebut, sebanyak 12 korban meninggal yang merupakan anggota TNI AU masing-masing akan mendapat Rp 100 juta. Korban lain, seperti halnya purnawirawan dan keluarga TNI AU akan mendapat bantuan biaya pemakaman.
Hal itulah yang disampaikan oleh Direktur Utama PT ASABRI, Adam R. Damiri di sela-sela acara penyerahan santunan kepada ahli waris pilot pesawat Hercules C-130, Kapten Pnb Sandi Permana , di kompleks rumah dinas TNI AU di kawasan Bandar Udara Lanud Abdulrachman Saleh Malang.
Santunan uang sejumlah Rp 100 juta tersebut, menurut Adam, masih terbilang kurang. Pengabdian prajurit TNI AU yang meninggal sangat besar, dan mereka tewas dalam menjalankan tugas negara. “Untuk keluarga yang ditinggal akan mendapat gaji utuh selama enam bulan, dan setelah itu akan menjadi warakawuri,” jelasnya.
Sementara itu, Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Abdulrachman Saleh, Marsma Hadi Cahyanto mengaku juga siap membantu biaya pendidikan anak-anak para korban pesawat Hercules C-130 ini. “Kami akan membantu semaksimal mungkin dengan sukarela,” ungkapnya. (say/yon)