Malang, (malangkota.go.id) – Kota Malang merupakan salah satu kota kreatif di mana anak muda menjadi salah satu tulang punggungnya. Pemerintah Kota (Pemkot) Malang hadir di tengah-tengah “arek Ngalam” yang inovatif dan produktif untuk berkolaborasi, akselerasi dan bangkit bersama anak muda.
Hal itu yang disampaikan Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji saat menjadi pembicara dalam MGN Stage Malang yang mengangkat tema ‘Mengejar Prestasi Gak Cuma Sensasi’ di Hotel Harris, Senin (26/7/2022).
“Penduduk Kota Malang dilihat dari demografis 70 persen adalah usia produktif di mana 33% dominan pada usia muda. Pemkot Malang siap untuk terus mewadahi kreasi kreatif anak-anak muda. Jadi jangan kita hanya sensasi tapi kita juga harus punya prestasi,” papar Sutiaji.
Menurut Sutiaji, sejarah dan budaya adalah warisan pendahulu yang terus menerus dipupuk bersama. Teknologi dan digitalisasi berkembang semakin cepat dan ini tantangan. Di mana disrupsi digital berdampak pada semua sendi kehidupan.
“Menjamurnya hoaks menjadi salah satu dampak dari tren pemanfaatan internet dan media sosial di Indonesia. Sehingga kita sebagai anak bangsa harus bisa benar-benar menyaring hal-hal yang positif,” pesannya.
Sutiaji mengajak anak muda terus meningkatkan literasi serta berkarya. Karena ini saatnya untuk menunjukkan aksi nyata bukan hanya sebuah ucapan. “Kita tunjukkan bahwa kita adalah orang yang berprestasi, kita berkarya yang membawa manfaat bagi bangsa. Pastikan kapasitas teknis diimbangi dengan kapasitas moral, integritas dan budaya. Karena integritas dan moral yang menguatkan kita,” tambahnya.
Pemkot Malang siap mewadahi kreasi kreatif anak-anak muda melalui pendekatan tematik, holistik, integratif, spasial untuk membangun ekonomi kreatif, ekonomi anak-anak muda. Realisasi komitmen infrastruktur dan ekosistem Malang sebagai kota kreatif salah satunya terwujud dalam Malang Creative Center (MCC) yang siap menjadi ‘Silicon Valley’ Kota Malang.
Sementara itu, CEO Media Group Network, Mohammad Mirdal Akib yang juga menjadi pembicara dalam kegiatan tersebut menyampaikan, bahwa Kota Malang menjadi titik kebangkitan epicentrum kebangkitan nasional yang kedua. Karena generasi muda, mahasiswa dari seluruh Indonesia berkumpul di Malang untuk menimba ilmu. 20 tahun dari sekarang pemuda-pemuda yang lahir dan sekolah di sini akan menjadi pemimpin di 100 tahun Indonesia merdeka, harus dipersiapkan betul.
“Jadi kejar betul cita-citanya, jangan takut dengan kegagalan. Jadi manusia pembelajar dan akhirnya insyaallah 100 tahun Indonesia merdeka nanti pemimpin-pemimpin baru itu lebih berwarna dan banyak yang berasal dari Kota Malang,” ungkapnya.
News Director & Director in Chief Metro TV, Arief Suditomo yang ditemui di sela-sela acara juga mengungkapkan bahwa sensasi dan prestasi tidak boleh dipisahkan. Prestasi akan menjadi hal baik jika bermanfaat untuk orang lain, sensasi juga tidak selamanya buruk apabila itu terkait dengan prestasi.
“Jadi kenapa enggak kita memberikan sensasi sepanjang positif. Teman-teman di Kota Malang harus memanfaatkan dua hal tersebut, prestasi dan sensasi untuk terus fokus pada hal-hal yang sesuai passionnya sesuai dengan jalur mereka. Lakukan dengan sebaik mungkin agar bisa berprestasi, lalu menjadi sensasi yang positif sehingga tidak hanya membuat Kota Malang bangga tapi juga Indonesia,” pesan Arif. (eka/ram)
