Klojen, MC – Setelah hari Rabu (9/9) menggelar dan memberikan pelatihan membuat kerajinan dari bahan dasar koran bekas, kemarin, Jumat (11/9), Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Malang kembali melaksanakan kegiatan yang sama. Namun kali ini berbahan dasar kulit jagung (kelobot).
Sebanyak 70 pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) di Kota Malang mengikuti acara ini dengan antusias. Selain tidak dipungut biaya, para peserta juga memperoleh semua bahan-bahan seperti lem, gunting, kulit jagung, dan alat lain yang diperlukan.
Selain untuk memberdayakan dan memberikan keterampilan kepada para pelaku IKM, dengan adanya pelatihan ini, hasil kerajinannya juga akan dikirim ke luar negeri, seperti Cina dan Thailand.
Tak hanya di dalam negeri, permintaan berbagai jenis produk lokal juga banyak diminati negara lain. Bagi para pelaku IKM yang mempunyai produk dan ingin menjual secaracepat, Koperasi Garuda Jaya juga siap menampungnya.
Demikian yang disampaikan oleh salah satu asisten instruktur pelatihan, Suwarni, saat ditemui di sela-sela acara. Menurut dia, permintaan dari luar seperti Cina, untuk satu jenis kerajinan bisa mencapai 12 ribu unit dalam satu bulan.
“Ini peluang besar bagi kita untuk meningkatkan keterampilan dalam membuat berbagai kerajinan, dan kami siap memfasilitasi untuk pemasaran serta penjualannnya,” imbuh perempuan berjilbab itu, Jumat (11/9).
Kepala Seksi Pembinaan dan Pengembangan Industri Tekstil dan Aneka Disperindag Kota Malang, Nugroho Nanang Jauhari menyampaikan jika pihaknya akan terus meningkatkan dan memberikan berbagai pelatihan kepada para pelaku IKM yang ada di Kota Malang.
“Tak hanya akan membantu dari sisi pelatihan dan pemasaran saja, kami juga akan mengikutsertakan IKM yang berpotensi dalam berbagai ajang pameran lokal, nasional dan internasional,” urainya.
Dipihak lain, salah satu peserta pelatihan, Oktaviani mengaku sangat senang dengan adanya pelatihan ini. Selain mendapat ilmu pengetahuan dan pengalaman baru, dia pun baru menyadari jika barang yang cenderung kurang berguna ternyata mempunyai nilai jual tinggi. “Saya akan melanjutkan keterampilan ini di rumah dengan berbagai kreasi. Dan saya sangat senang juga apabila setiap ada pelatihan saya selalu diundang,” ungkapnya.
Diakhir acara pelatihan, para peserta diharuskan menunjukkan hasil karyanya dan diadakan penilaian khusus dari Disperindag serta para instruktur. Beberapa karya terbaik mendapat penghargaan. Hal ini merupakan salah satu bentuk apresiasi serta kenang-kenangan, sehingga nantinya para pelaku IKM diharapkan akan termotivasi dan terus berkarya untuk menghasilkan produk yang berkualitas. Para peserta pelatihan terlihat sangat senang, dan berharap akan segera menyusul pelatihan-pelatihan lainnya. (say/yon)