Upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-70 TNI di Lapangan Rampal Malang berlangsung khidmat dan meriah. Bertindak selaku Inspektur Upacara adalah Wali Kota Malang, H. Moch. Anton. Berbagai unsur mulai dari TNI, pelajar, organisasi kepemudaan, dan PNS turut menyemarakkan acara tersebut, Senin (5/10).
Usai upacara digelar drama kolosal yang menceritakan perjuangan dan strategi TNI bersama rakyat yang dipimpin Jenderal Sudirman dalam mengusir penjajah, yaitu Jepang dan Belanda. Drama tersebut menceritakan bahwa kunci keberhasilan dalam mengusir penjajah adalah keberanian dan kegigihan.
Senjata modern tidak menjadi jaminan bagi para pejuang Indonesia untuk mengusir penjajah. Dengan persenjataan seadanya, seperti bambu runcing dan bersatunya TNI dengan rakyat itulah yang menjadi sebuah kekuatan besar. Dan semua itu terbukti, penjajah dapat diusir dari negeri ini.
Setelah pertunjukan drama kolosal, pasukan TNI dan semua peserta upacara menggelar defile sekaligus menunjukkan persenjataan modern yang dimiliki oleh TNI. Barisan paling belakang ditutup oleh puluhan tukang becak yang juga turut memeriahkan HUT TNI.
Komandan Korem 083/Baladhika Jaya Malang, Kol. Inf. Fajar Setyawan, S.IP menyampaikan jika tema HUT TNI kali ini adalah pesta rakyat. Jadi dengan tema itu diharapkan kemanunggalan antara TNI dengan rakyat bisa lebih baik lagi. “TNI besar karena rakyat. Jadi sudah sepantasnya jika TNI dan rakyat bersatu,” ungkapnya.
“TNI dan rakyat seperti layaknya anggota tubuh, yang tak dapat dipisahkan dan turut merasakan sakit apabila salah satu diantaranya menderita sakit atau disakiti. Tanpa rakyat, TNI bukan apa-apa, dan sebaliknya,” pungkas Fajar. (say/yon)