Klojen (malangkota.go.id) – Kota Malang ditunjuk menjadi tuan rumah Puncak Peringatan Hari Air Sedunia 2023 oleh Kementerian Kesehatan RI. Kegiatan yang digelar di Jalan Ijen Kota Malang bersamaan dengan event Car Free Day, Minggu (19/3/2023) ini disemarakkan dengan aksi minum air bersama langsung dari fountain tap yang terinstalasi di ruang publik serta kick off pelaksanaan surveilans kualitas air minum rumah tangga di 334 kabupaten/kota.
Pemerintah Kota Malang pun berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan prima kepada masyarakat terutama akan pemenuhan kebutuhan air minum melalui Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tugu Tirta dengan memperluas cakupan Zona Air Minum Prima (ZAMP) yang saat ini sudah tersebar sebanyak 160 kran air yang tersebar di ruang publik.
Direktur Jenderal (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI, Maxi Rein Rondonuwu, mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh Pemkot Malang dengan menghadirkan fountain tap ini. Menurutnya, langkah ini bisa menjadi cara dalam mengadvokasi daerah lain untuk melakukan gerakan serupa.
“Bagaimana kita memberikan advokasi ke daerah lain supaya mereka juga bergerak, bahwa ada yang sudah bisa (membangun ZAMP). Ini langkah yang tepat sehingga bisa menjadi contoh bagi daerah lain,” tegasnya.
Maxi menambahkan, pembangunan ZAMP ini menjadikan Kota Malang tidak kalah dengan kota-kota di Eropa yang mampu menghadirkan akses air gratis bagi masyarakatnya di ruang publik. “Kita sudah tidak kalah dengan kota di Eropa. Jika butuh air sudah gampang, jadi akses ke masyarakat lebih baik,” imbuhnya lagi.
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji mengungkapkan pihaknya terus berupaya agar kualitas pelayanan dalam hal pemenuhan air minum bagi masyarakat dapat terus terjaga sehingga bisa terus menjadi percontohan bagi daerah lain di Indonesia. Selain itu diharapkan juga Kota Malang mampu terus menjaga ketersediaan air baku bagi masyarakat yang terus bertumbuh.
“Kota Malang ini kota urban. Saat ini mungkin untuk kebutuhan air sudah terpenuhi, tapi ke depan pertumbuhan perumahan semakin berkaitan dengan ketersediaan. Kami pun berkomitmen untuk menguatkan kualitas air kami,” ungkapnya.
Lebih jauh pria berkacamata itu menyebutkan bahwa tugas membangun dan menjaga kualitas air Kota Malang ini menjadi tanggung jawab yang harus diemban bersama.
“Membangun fasilitas dan menjaga kualitas air ini bukan menjadi tugas Dinas Kesehatan saja, tapi juga ada Dinas Lingkungan Hidup, DPUPRPKP, serta dinas-dinas yang lain. Saya kira ini tugas bersama, bukan tanggung jawab satu atau dua dinas saja, termasuk media untuk memberikan literasi kepada masyarakat,” pungkasnya. (iu/yon)