Klojen (malangkota.go.id) – Potensi konflik di setiap wilayah penyelenggara perhelatan pesta demokrasi atau pemilihan umum (Pemilu) pasti ada, dan salah satunya adalah di Kota Malang. Terkait hal inilah Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Malang menggelar sarasehan, Kamis (11/5/2023).
Bertajuk Sarasehan Potensi Konflik di Wilayah Penyelengaraan Pemilu Serentak 2024, sarasehan yang digelar di Hotel Trio Indah ini diikuti berbagai unsur, seperti lurah, camat, kalangan pemuda dan perwakilan partai politik.
Kepala Bakesbangpol Kota Malang, Dra. Rinawati, MM mengatakan bahwa pihaknya juga mengundang narasumber yang relevan dan berkompeten di bidangnya. Antara lain yakni Ketua KPU Kota Malang, Ketua Bawaslu Kota Malang, Kepala Satpol PP Kota Malang dan Kepala DisnakerPMPTSP Kota Malang.
Disampaikannya, pemicu konflik pemilu ini bisa berasal dari berbagai hal, misalnya peserta pemilu atau partai politik dengan penyelenggara pemilu yaitu KPU atau Bawaslu maupun sebaliknya. Konflik juga bisa terjadi antara sesama peserta pemilu, dan di Kota Malang ini kemungkinan bisa terjadi.
Salah satu potensi besar pemicu konflik pemilu yaitu media sosial yang terus berkembang dan nyaris tidak bisa dikendalikan. “Dalam hal ini kami menjembatani dan memfasilitasi dari semua elemen untuk sama-sama ikut menjaga ketertiban dan kondusivitas yang ada di Kota Malang,” imbuh Rinawati.
Dengan digelarnya sarasehan ini maka diharapkan berbagai hal yang akan menjadi pemantik konflik pemilu dapat diantisipasi dan ditekan seminimal mungkin. “Para lurah, camat dan perwakilan partai politik yang mengikuti acara ini hendaknya bisa menjadi peredam. Dengan demikian pelaksanaan Pemilu Serentak 2024 akan berjalan tertib dan kondusif,” pungkas Rinawati. (say/yon)
