Blimbing (malangkota.go.id) – Sejak Januari hingga awal April 2024, 236 warga warga Kota Malang terjangkit demam berdarah dengue (DBD) dan 1 orang meninggal dunia. Pada tahun 2023, warga yang terjangkit sebanyak 446 orang dan 2 orang meninggal dunia.
Demam yang diakibatkan oleh serangan nyamuk Aedes Aegypti ini pemicunya adalah musim penghujan yang menyebabkan adanya genangan air yang menjadi sarang nyamuk mematikan tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, dr. Husnul Muarif saat ditemui pada Rabu (17/4/2024) mengatakan warga yang terjangkit DBD merata di lima kecamatan. “Meski kasusnya meningkat dan tergolong tinggi, namun peristiwa ini tidak tergolong Kejadian Luar Biasa (KLB). Bisa disebut KLB apabila jumlah kasus meningkat 2-3 kali lipat dari kejadian sebelumnya,” sambungnya.
Walaupun demikian, Dinkes telah melakukan berbagai langkah antisipasi guna terus menekan besaran kasus demam berdarah ini. Sejumlah petugas di 16 puskesmas yang tersebar di lima kecamatan diterjunkan ke masyarakat untuk memberi edukasi pentingnya menjaga kebersihan dan membagikan obat pemberantas nyamuk.
“Tapi yang paling penting memang pemberantasan sarang nyamuk, itu yang kami sampaikan. Terakhir memang pengasapan, itu kalau memang sudah ada penderita, kemudian memenuhi syarat, angka bebas jentiknya kurang dari 95 persen,” imbuh pria berkacamata itu.
dr. Husnul berharap mudah-mudahan kasus ini bisa terkendalikan untuk pasien-pasien DB. Karena memang potensinya besar, seperti adanya hujan, air menggenang jadi perindukan nyamuk Aedes Aegypti.
Dinas Kesehatan juga mengajak warga untuk memberantas sarang nyamuk. Apabila jumlah penderita dalam waktu dekat meningkat signifikan, maka akan dilakukan pengasapan atau fogging guna memberantas sarang dan penyebaran nyamuk. (say/yon)