Klojen (malangkota.go.id) – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menerima kunjungan kerja dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi dan DPRD Kabupaten Bekasi di Ruang Sidang Balai Kota Malang, Kamis (16/1/2025). Kunjungan kerja dalam rangka studi komparasi terkait pengelolaan pajak, Malang Creative Center (MCC) serta pengelolaan sampah di TPA Supit Urang.
Penjabat (Pj.) Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan dalam sambutannya menyampaikan bahwa pihaknya memandang esensi dari kunjungan ini diletakkan pada sebuah makna saling berbagi pengalaman yang ditujukan untuk kemajuan daerah serta kesejahteraan masyarakat.
Sebagaimana sebuah, pepatah tak kenal maka tak sayang, Iwan menjelaskan sekilas tentang Kota Malang yang merupakan kota terbesar kedua di Provinsi Jawa Timur yang memiliki luas wilayah 114.26 kilometer persegi, dan jumlah penduduk mencapai lebih kurang 885.271 jiwa.
“Secara administratif, Kota Malang terbagi menjadi lima wilayah kecamatan, yakni Kecamatan Klojen, Lowokwaru, Kecamatan Blimbing, Sukun dan Kedungkandang, serta 57 kelurahan yang membantu di dalam tugas-tugas kewilayahan,” imbuhnya.
Kota Malang juga memiliki Tri Bina Cita, yakni Malang Sebagai Kota Pendidikan, Kota Industri dan Malang sebagai Kota Pariwisata. Selaras dengan kegiatan yang dilaksanakan Pemkab Bekasi, Kota Malang disebutkan Iwan saat ini sedang terus berupaya untuk mewujudkan impian menjadi Kota Kreatif Dunia 2025.
“Mengapa impian itu ada? Karena Kota Malang memiliki potensi dan modal besar untuk merealisasikan cita-cita tersebut. Dengan 186 startup dan studio serta 10 major startup bernilai lebih dari 2 miliar per tahun. Didukung 22 komunitas digital, 25 coworking space, dan 21 kampus berbasis IT. Ekosistem ini juga akan menjadi tulang punggung ekonomi kreatif Kota Malang di masa depan,” jelasnya.
Selain itu, Kota Malang juga telah memiliki Malang Creatif Center yang merupakan wadah bagi pelaku Ekonomi Kreatif (Ekraf) untuk berkolaborasi dan bertumbuh bersama. “Alhamdulillahnya, beberapa waktu lalu Kota Malang juga telah dinyatakan lolos seleksi nasional tahap akhir sebagai nominasi anggota Jejaring Kota Kreatif UNESCO (UCCN) 2025 oleh Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif,” bebernya.
Keberhasilan ini menjadi langkah awal menuju Kota Kreatif Dunia. Keberhasilan yang telah diraih ini merupakan sebuah langkah yang semakin mendekati terwujudnya asa Kota Malang. “Namun saya meyakini, bahwa akar dari semua potensi ini tak lebih dari kerja dan kinerja seluruh perangkat dan aparatur Pemerintah Kota Malang serta kolaborasi apik dari seluruh stakeholder,” jelasnya.
Lebih jauh Iwan menyampaikan bahwa pihaknya sudah sejak lama mendorong setiap Perangkat Daerah (PD) untuk melakukan program kegiatan yang mendukung dan mendorong pelaku Ekraf dan UMKM untuk naik kelas. Baik itu melalui beberapa pelatihan dan pendampingan, maupun event-event yang digelar.
Terlepas dari itu semua, kekuatan terbesar yang mampu mewujudkan semua langkah dan kerja kami adalah konsep kolaborasi hexahelix, yakni pemerintah, komunitas, akademisi, perbankan, pelaku usaha serta media untuk menciptakan ekosistem ekonomi kreatif yang kondusif di Kota Malang demi kesejahteraan masyarakat. “Kolaborasi menjadi faktor utama untuk menyukseskan seluruh program pembangunan Kota Malang,” tutur Iwan.
Sementara itu, Pj. Bupati Bekasi, Dedy Supriyadi mengatakan kunjungan kerja ini tentunya akan membawa dampak positif bagi daerahnya, terutama dalam mendongkrak ekonomi kreatif dan terkait penanganan sampah. (say/yn)