Kedungkandang (malangkota.go.id) – Di kurun waktu tiga tahun terakhir usai pandemi Covid-19, Tricahya Wahyu Muslimin, warga RT 7 RW 2 Kelurahan Madyopuro mengembangkan usahanya membudidayakan kelinci di peternakannya yang diberi nama Rayan Rabbit Farm.
Beternak kelinci dipilih Wahyu karena perkembangannya yang cepat dan bisa dibudidayakan di lahan yang terbatas. “Satu induk kelinci bisa melahirkan sebanyak delapan hingga sembilan ekor anak kelinci. Dibutuhkan kerja keras dan ketélatenan agar berhasil, dan beternak kelinci ini menguntungkan,” jelas Wahyu, Jumat (17/1/2025).
Dari pengalamannya selama ini, untuk bisa mendapatkan kelinci yang bisa melahirkan banyak anak, Wahyu mengungkapkan cukup melihat berapa puting induk kelinci betina. Semakin banyak putingnya, maka semakin banyak anaknya. “Kelinci betina yang saya budi dayakan rata-rata putingnya ada delapan sampai sembilan. Kebanyakan kelinci yang saya ternak segitu,” bebernya.
Kelinci yang dibudidayakan Wahyu ada dua jenis, yakni kelinci hias dan kelinci pedaging. Permintaan pasar ke tempatnya selama ini pun dikatakannya sangat bagus, baik dari Kota Malang sendiri maupun dari luar daerah.
Dengan memanfaatkan perkembangan teknologi, khususnya media sosial, Wahyu semakin mudah memasarkan kelinci yang dibudidayakannya. “Untuk kelinci pedaging permintaan sangat banyak, baik untuk sate maupun olahan lainnya. Kami sangat kewalahan untuk bisa memenuhi permintaan pasar,” terang Wahyu.
Dari kenyataan itu, Wahyu saat ini juga sudah membangun jejaring dengan para peternak kelinci dari berbagai wilayah di Malang Raya untuk bisa memenuhi permintaan pasar. “Salah satu kunci beternak kelinci yang sehat selain dengan selalu memberikan makanan yang bergizi adalah dengan selalu menjaga kebersihan,” tegas Wahyu.
Demikian juga saat memberikan makan, kelinci harus diberikan pakan yang baik sebanyak lima persen dari bobotnya. Misalkan bobot kelinci tiga kilogram maka pakan sehari yang diberikan adalah sebanyak lima persennya. (cah/yn)