Berita Hukum, Politik, dan Pemerintahan

Memotret Pertumbuhan Ekonomi Kota Malang dari Road to Sekartaji 2025

Blimbing (malangkota.go.id) – Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Malang menggelar dialog publik Road to Sekartaji (Sinergi Menuju Ekonomi yang Kreatif, Tangguh, Teruji dan Terdigitalisasi) 2025 – Gunung Sari ‘Sinergi untuk Ekonomi yang Lebih Tangguh dan Unggul Serta Raih Pertumbuhan Inklusif’ di Hotel Atria Kota Malang, Selasa (21/1/2025).

Road to Sekartaji 2025 – Gunung Sari ‘Sinergi untuk Ekonomi yang Lebih Tangguh dan Unggul Serta Raih Pertumbuhan Inklusif’ di Hotel Atria Kota Malang, Selasa (21/1/2025)

Diskusi publik yang menghadirkan narasumber dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), serta akademisi ini diikuti peserta dari berbagai unsur lembaga keuangan, seperti bank umum, bank syariah, koperasi dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR).

Secara global, diskusi ini membahas arah kebijakan dan tantangan perekonomian nasional 2025, sinergi untuk pemulihan dan pertumbuhan yang berkelanjutan. Selain itu juga dikupas berbagai faktor yang menjadi pengungkit penguatan ekonomi.

Ditemui usai acara, Kepala KPw Bank Indonesia Malang, Febrina mengatakan bahwa pihaknya mengajak dan mendorong berbagai unsur untuk terus menguatkan ekonomi, khususnya di daerah. Beberapa unsur yang akan menjadi penyokong diantaranya sektor konsumsi, investasi, belanja daerah dan pembiayaan yang lebih kreatif.

“Tak kalah penting, program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digulirkan pemerintah juga mempunyai multiplier effect yang signifikan, terutama untuk mengungkit sektor konsumsi. Kami sengaja melakukan upaya penguatan sinergi ini di awal tahun, perekonomian di tahun ini lebih baik dari tahun kemarin,” imbuh perempuan berhijab tersebut.

Sementara itu Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Malang, Diah Ayu Kusuma Dewi yang turut hadir pada kegiatan ini mengungkapkan apresiasinya. Menurutnya dari kegiatan ini pihaknya dapat memotret perkembangan dan pertumbuhan ekonomi di Kota Malang, khususnya pada tahun 2024.

“Dari apa yang tergambar dapat dijadikan acuan untuk terus menguatkan ekonomi di tahun 2025. Kita nanti akan membahas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), dan berbagai faktor yang menjadi pendukung penguatan ekonomi harus disampaikan,” imbuh perempuan berkacamata itu.

Diah menjelaskan, seperti bidang pendidikan, kesehatan, menekan angka pengangguran dan kemiskinan serta program ketahanan pangan akan menjadi prioritas. “Selain dipaparkan saat penyusunan RPJMD, juga dipresentasikan saat konsultasi publik saat pembahasan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD),” bebernya.

Terlepas dari itu semua, perempuan berhijab itu mengatakan pertumbuhan ekonomi di Kota Malang masih bagus, yaitu di atas empat persen. “Ke depan kita akan terus melakukan berbagai penguatan agar ekonomi terus bertumbuh, minimal hingga lima persen,” pungkas Diah. (say/yn)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content