Berita Kesehatan

Wamenkes RI Tinjau Pelayanan Puskemas Janti

Sukun (malangkota.go.id) – Wakil Menteri Kesehatan RI, Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD-KEMD, Ph.D, melakukan kunjungan kerja ke Kota Malang, Kamis (17/4/2025). Dalam lawatannya ini, Dante meninjau secara langsung pelaksananaan Active Case Finding (ACF) kasus tuberkulosis di Puskesmas Pembantu Sukun serta pelayanan kesehatan lainnya di Puskesmas Janti.

Wamenkes RI Dante Saksono Harbuwono berinteraksi dengan warga saat berada di Puskesmas Janti

“Kami ingin memastikan beberapa program terkait pengelolaan kesehatan masyarakat berjalan dengan maksimal. Tadi di Pustu Sukun, saya lihat pemeriksaan ACF yakni pemeriksaan kasus aktif yang tidak diketahui untuk TBC telah dilakukan dengan baik,” kata Wamen Dante.

Lebih lanjut, Wamen menyebut bahwa Indonesia masih berada di peringkat kedua dunia dalam hal jumlah kasus tuberkulosis. Namun demikian, pihaknya menegaskan bahwa dengan pendekatan yang tepat dan maksimal dalam penanganan tuberkulosis, diharapkan Indonesia bisa terbebas dari penyakit menular ini. Salah satu program quick win dari Presiden adalah menurunkan angka TBC di masyarakat, yang salah satunya caranya dengan melakukan pemeriksaan kepada mereka yang tidak bergejala dan yang kontak erat atau yang serumah dengan penderita TBC.

“Kalau mereka diperiksa dan diketahui positif tentu akan dilakukan pengobatan. Jadi salah satu contoh sukses di sini adalah dengan adanya salah satu RW di Kelurahan Bandungrejosari yang bebas TBC, padahal sebelumnya ada 14 kasus dan dalam waktu dua tahun mereka bisa mengentaskan TBC,” beber Wamen.

Tak hanya melakukan peninjauan implementasi penanggulangan tuberkulosis, bersama dengan tim Kementerian Kesehatan RI lainnya, Dante juga memantau pelaksanaan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) dan Integrasi Layanan Primer (ILP) di Puskesmas Janti. Wamen menilai pelaksanaan pelayanan kesehatan di Puskesmas Janti cukup baik dan inovatif.

“Kalau saya lihat Puskesmas Janti semuanya sudah berjalan dengan bagus. Apalagi adanya inovasi yang mengolaborasikan dengan kearifan lokal, sehingga lebih dekat dengan masyarakat. Rupanya Puskesmas Janti sudah aktif melakukan upaya preventif dan promotif dengan baik. Saya juga mengapresiasi sekali terkait inovasi Brexit (Braille Eticketing and Extraordinary Information) untuk memberikan kemudahan akses dan meningkatkan kemandirian pasien disabilitas netra dalam minum obat. Ini menunjukkan bahwa Puskesmas Janti ramah disabilitas,” urai Wamen.

Dalam kesempatan ini, Kementerian Kesehatan juga mulai menyosialisasikan terkait rencana pembentukan Koperasi Merah Putih di seluruh desa/kelurahan di Indonesia. Keberadaan Koperasi Merah Putih nantinya diharapkan pelayanan kesehatan akan lebih maksimal dan lebih dekat dengan masyarakat.

“Salah satu unit fungsionalnya adalah di bidang kesehatan dengan adanya apotek desa dan klinik desa yang ditargetkan jumlahnya 80 ribu koperasi di seluruh wilayah Indonesia. Jadi wilayah yang jauh seperti di kepulauan, daerah terpencil yang jauh dari puskesmas itu akan ada di tiap desa akan ada klinik dan apotek,” pungkasnya.

Di kesempatan yang sama, Kepala Puskesmas Janti, Endang Listyowati, S.Kep.Ns., M.Kes. menyebut kunjungan Wamen ke Puskesmas Janti karena puskesmas ini merupakan puskesmas satelit untuk Tuberkulosis Resisten Obat (TB RO). Oleh karena itulah Kemenkes ingin melihat bagaimana pelayanan serta inovasi yang sudah dilakukan dalam rangka menurunkan angka kasus tuberkulosis. Selain memiliki wilayah yang bebas tuberkulosis di RW 13 Bandungrejosari, di wilayah kerja Puskemas Janti juga ada RT bebas rokok yakni di Kelurahan Sukun.

Endang membeberkan, jumlah kasus TB di wilayah kerjanya di tahun ini menurun jika dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2024, tercatat ada 67 kasus, sementara pada tahun 2025 hingga bulan Maret tercatat 28 kasus. “Untuk kasus TB bulan Januari hingga Maret kami tangani 28 kasus dan kini masih dalam proses pengobatan. Dari 28 kasus, kami juga telah mengundang sekitar 100 orang yang kontak erat dengan pasien untuk melaksanakan pemeriksaan dengan Portable X-Ray, untuk melihat apakah mereka terindikasi positif TB juga atau tidak,” bebernya. (ari/yn)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content