Berita Kesehatan

Dinkes Gelar Penyuluhan dan Skrining TB di Ponpes Sabilurrosyad

Sukun (malangkota.go.id) – Memperingati Hari Tuberkulosis (TB) Sedunia 2025, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang melakukan penyuluhan dan skrining tuberkulosis di Pondok Pesantren Sabilurrosyad Gasek, Kota Malang, Jumat (2/5/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian sosialisasi yang telah dimulai sejak 24 April 2025.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Malang, Meifta Eti Winindar saat memberikan penyuluhan

Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Malang, Meifta Eti Winindar menjelaskan bahwa agenda ini menyasar 11 pondok pesantren di Kota Malang. Selain bertepatan dengan peringatan Hari TB Sedunia, kegiatan ini juga menjadi bagian dari peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-111 Kota Malang. “Ponpes yang dikunjungi adalah yang dalam tiga tahun terakhir ditemukan kasus TB, dan yang kooperatif,” jelas Meifta.

Selain penyuluhan, Dinkes juga menggelar pemeriksaan kesehatan gratis yang dikombinasikan dengan skrining TB. Jumlah peserta di tiap ponpes bervariasi, mulai dari 50 hingga 700 orang.

Dalam kegiatan ini, Dinkes menggandeng sejumlah narasumber dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Cabang Kota Malang, termasuk para dokter spesialis paru. Meifta menyebut, pendekatan jemput bola dipilih agar pemeriksaan bisa menjangkau lokasi-lokasi dengan risiko tinggi penularan, seperti pondok pesantren. “Pertimbangannya karena santri tinggal bersama dalam satu lingkungan, sering berbagi tempat tidur, makanan, hingga fasilitas sanitasi yang belum tentu optimal,” tambahnya.

Selain dokter spesialis paru, Dinkes juga melibatkan tenaga kesehatan dari puskesmas, mulai dari petugas program TB, sanitarian, hingga promosi kesehatan. Tak hanya penyuluhan, Dinkes juga menggelar diskusi kelompok terfokus (FGD) dengan pengurus ponpes. “Hari ini sosialisasi menyasar 70 santri di Ponpes Sabilurrosyad. Ke depan, kegiatan akan ditindaklanjuti oleh puskesmas setempat agar bisa menjangkau seluruh santri secara bertahap dan berkelanjutan,” pungkas Meifta. (cah/yn)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content