Berita Pembangunan dan Lingkungan Hidup

Kelurahan Tunggulwulung Berikan Pelatihan Komposting dari Sampah Organik

Lowokwaru (malangkota.go.id) – Untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos yang ramah lingkungan dan bermanfaat, Kelurahan Tunggulwulung menggelar pelatihan komposting untuk masyarakat dan kader lingkungan di aula Kantor Kelurahan Tunggulwulung, Kecamatan Lowokwaru Kota Malang, Kamis (19/6/2025).

Salah satu narasumber kegiatan saat memaparkan materi 

Lurah Tunggulwulung, Imbar Hadi Wintjoko, menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan kelanjutan dari pelatihan sebelumnya yang berfokus pada pembuatan eco enzyme. Melalui pelatihan komposting ini, diharapkan masyarakat semakin terampil dalam mengolah sampah organik menjadi produk yang ramah lingkungan dan bernilai guna.

“Dengan pelatihan ini, kami berharap para kader lingkungan dan warga memiliki kemampuan yang lebih baik dalam mengelola sampah organik. Jadi sampah bukan lagi menjadi masalah, melainkan bisa menjadi berkah,” kata Imbar.

Sebagai narasumber dalam kegiatan ini adalah Ketua Kader Lingkungan Kecamatan Lowokwaru, Aron Sukamtanto, dan praktisi pengolahan maggot dari Griya Maggot BSF, Yusup Karyawan. Para narasumber pun berbagi pengetahuan terapan mengenai pengolahan sampah organik, dimulai dari lingkup terkecil yakni rumah tangga.

“Kami memang mengundang kader lingkungan, ketua RW, dan warga dengan harapan agar ilmu yang diperoleh dalam pelatihan ini dapat ditularkan kepada masyarakat di lingkungan masing-masing,” tambah Imbar.

Lebih lanjut, Imbar menyampaikan bahwa melalui metode komposting dan budidaya maggot, sampah organik yang selama ini menjadi masalah dapat diolah menjadi pupuk kompos atau pakan ternak yang memiliki nilai ekonomi.

“Kegiatan ini merupakan bagian dari program pemberdayaan masyarakat Kelurahan Tunggulwulung dalam menangani persoalan sampah organik secara mandiri dan berkelanjutan,” tegasnya.

Selain berdampak pada pengurangan volume sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), hasil olahan kompos dari sampah organik juga dapat dimanfaatkan untuk menyuburkan tanaman, baik di pekarangan rumah maupun di ruang terbuka hijau.

“Pelatihan ini memberi manfaat nyata bagi warga Tunggulwulung. Harapannya, masyarakat dapat memahami pentingnya pengolahan sampah organik dan mampu mengembangkannya menjadi kegiatan produktif yang bernilai ekonomi,” pungkas Imbar. (cah/yn)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content