Berita

Kerupuk Malang Digemari di Mancanegara

Lowokwaru, MC Sebuah pengalaman baru yang menarik dan menyenangkan bagi orang asing yang ada di Kota Malang bisa melihat serta mempraktikkan sendiri bagaimana membuat kerupuk khas Malang. Ini terlihat saat mahasiswa asing peserta Entrevolution hasil kerjasama antara AIESEC (Association Internationale des Etudiants en Sciences Economiques et Commerciales) dan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) datang langsung ke usaha pembuatan kerupuk di Jl. Mawar, Kelurahan Lowokwaru Kota Malang, Selasa (7/7).

Mahasiswa asing belajar memilah bandeng untuk dijadikan kerupuk, Selasa (7/7)
Mahasiswa asing asal Polandia belajar membuat kerupuk, Selasa (7/7)

Mereka sangat antusias saat belajar membuat adonan dari tepung terigu yang dicampur ikan, tepung tapioka, garam, bawang, gula dan bahan lainnya. Terlebih pemilik usaha kerupuk, Fery Adhi Kusuma ternyata sangat piawai berbahasa Inggris, sehingga bisa secara detail menjelaskan tentang usahanya kepada para mahasiswa.

Salah satu mahasiswa asing asal Vietnam, Chan Ngu Yet, mengatakan jika kerupuk juga banyak ditemui di negaranya. Namun kebanyakan pembuatannya sudah menggunakan mesin modern. Di Kota Malang ini ia sangat senang sekali karena bisa melihat langsung pembuatan kerupuk dengan cara yang masih tradisional. “Kemasan kerupuk di sini juga masih sangat sederhana. Saya yakin kalau kemasannya dibuat lebih menarik, harga kerupuk bisa lebih baik,” jelas Chan, Selasa (7/7).

Di AIESEC sendiri, Chan berpartisipasi dalam program Entrevolution (kegiatan wirausaha untuk mahasiswa) karena dari sini ia banyak belajar dan berbagi ilmu dengan pemilik usaha agar usahanya bisa semakin berkembang.

Senada dengan Chan, mahasiswi asing asal Polandia, Caroline mengaku sangat terkesan dan senang sekali bisa langsung melihat dan mempraktikkan cara membuat kerupuk. Menurutnya, meski pembuatan kerupuk khas Malang masih sederhana, namun rasa kerupuknya enak. “Puas rasanya tadi bisa coba-coba langsung membuat kerupuk. Saya ingin pasarkan kerupuk khas Malang di Polandia,” ujar Caroline.

Sementara itu, Fery Adhi Kusuma mengatakan, selain Caroline dan Chan, di hari yang sama ia juga membimbing mahasiswi asal Mesir yaitu Elham Karim untuk belajar membuat kerupuk. Ia menambahkan, selama ini tempat usahanya sering menjadi jujukan para wisatawan maupun mahasiswa asing yang ingin melihat langsung bagaimana seluk beluk pembuatan kerupuk. “Sebelum ini ada tamu dari Singapura, Hongkong, Taiwan, dan Belanda yang datang langsung ke tempat usaha saya, “ terang Fery.

Dari tamu-tamu asing yang datang ke rumahnya tersebut, ia banyak mendapatkan pengalaman berharga serta bisa memperluas jaringan penjualan produk kerupuknya. Jangkauan pasar produk kerupuknya saat ini tidak hanya di berbagai daerah di Indonesia saja, tetapi juga dipasarkan sampai luar negeri seperti di Hongkong, Singapura, dan Taiwan. “Saat ini banyak rasa kerupuk yang kami buat, mulai dari rasa bawang, lele, bandeng, tuna, dan wader,” pungkas Fery. (cah/yon)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content