Berita Kesehatan Pembangunan dan Lingkungan Hidup

Kota Malang Paparkan Capaian Menuju Predikat Kota Sehat 2025

Klojen (malangkota.go.id) – Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, memaparkan berbagai capaian dan inovasi Pemerintah Kota Malang dalam rangka mewujudkan Kota Sehat. Paparan tersebut disampaikan Wali Kota Malang dalam verifikasi lanjutan Kabupaten/Kota Sehat (KKS) Tingkat Nasional Tahun 2025 kepada tim verifikator nasional secara daring di Ngalam Command Center (NCC) Balai Kota Malang, Senin (11/8/2025).

Verifikasi lanjutan Kabupaten/Kota Sehat (KKS) Tingkat Nasional Tahun 2025 di NCC

Wali Kota Wahyu menegaskan komitmen Kota Malang untuk menjadi kota yang bersih, nyaman, aman, dan sehat secara berkelanjutan. Visi pembangunan 2025–2029 diarahkan pada lingkungan perkotaan yang indah, kolaboratif, berkelanjutan, dan lestari, sejalan dengan tatanan Kota Sehat. Hal ini tercermin pula dalam Dasa Bakti Unggulan yang relevan dengan prinsip Kota Sehat, yakni Ngalam Tahes, Ngalam Rijik, Ngalam Nyaman, Ngalam Seger, dan Ngalam Pinter.

“Ada sembilan tatanan yang semuanya harus terintegrasi. Jadi Kota Sehat tidak hanya berdasarkan kondisi fisik (masyarakat) yang sehat, tetapi juga bagaimana kondisi lingkungan, kesiapan menghadapi bencana, lalu lintas, kualitas udara, ruang terbuka hijau, pasar, kelangkapan fasilitas kesehatan,” bebernya.

Wahyu menyebut bahwa Kota Malang terus memperkuat sarana prasarana dan SDM kesehatan. Fasilitas pelayanan kesehatan merata tersebar di seluruh kecamatan dengan didukung 11.816 SDM bidang kesehatan. Pemkot Malang pun telah mengalokasikan anggaran untuk fungsi kesehatan melebihi mandatory spending, yakni melampaui lebih dari Rp440 miliar atau sekitar 20,73% lebih besar terhadap belanja daerah (di luar gaji ASN).

Berbagai indikator menunjukkan tren positif, di antaranya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 2024 yang mencapai 84,68, tertinggi kedua di Jawa Timur, serta tingkat kemiskinan hanya 3,91 persen, terendah kedua di Provinsi Jawa Timur. Selain itu, Angka Harapan Hidup juga terus meningkat menjadi 75,54 tahun, sementara cakupan Universal Health Coverage (UHC) telah tercapai dengan 95,04 persen warga terdaftar sebagai peserta aktif JKN. Prevelansi stunting berdasarkan laporan Bulan Timbang pun terus turun mencapai 8,00% pada tahun 2024.

Dari aspek lingkungan, kualitas udara Kota Malang terus membaik dengan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup yang berada di kategori “Baik” selama empat tahun terakhir. Kota Malang juga sukses meraih Piala Adipura 2023 kategori Kota Besar. Kawasan kumuh perkotaan juga terus berkurang, dari 608,6 Ha pada tahun 2015 menjadi 27,2 Ha pada tahun 2024. Program pengelolaan sampah terpadu dari hulu ke hilir mampu mengelola 98 persen timbulan sampah, dengan pengurangan sampah rumah tangga mencapai 28 persen.

Kolaborasi hexahelix antara pemerintah, masyarakat, akademisi, dunia usaha, media, dan penegak hukum menjadi kunci keberhasilan implementasi tatanan Kota Sehat. Berbagai inovasi, seperti senam “Tahes Mbois” yang digelar setiap hari Jumat, cek kesehatan gratis, program rumah layak huni, hingga penguatan sport tourism dan beragam program digagas untuk mendorong peningkatan kualitas hidup masyarakat.

“Kota Malang siap mempertahankan dan meningkatkan capaian ini melalui kerja sama semua pihak demi tercapainya predikat Swasti Saba Wistara, serta mewujudkan Kota Malang yang Mbois dan Berkelas,” tegas Wahyu. (ari/yn)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content