Penentu kelulusan siswa tahun ini 60 persen adalah dari hasil ujian nasional dan 40 persen dari ujian yang diadakan di sekolah. Ujian Nasional (UN) untuk SMA/SMK akan digelar pada Senin (18/4). Enam puluh persen merupakan angka yang cukup besar dan berat untuk diraih jika persiapan yang dilakukan siswa tidak maksimal menjelang datangnya UN tersebut. Persiapan tidak bisa dilakukan dengan instan untuk memperoleh hasil yang sesuai harapan dan memuaskan.
Akan tetapi, menurut Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang, Dra. Sri Wahyuningtyas, M.Si Sabtu (16/4), bahwa semua siswa SMA maupun SMK yang ada di Kota Malang sudah siap melaksanakan UN. “Begitu juga dengan persiapan menjelang UN, sebagian besar sudah dilaksanakan. Termasuk dengan hari ini yang sudah mulai dipasangnya nomor ujian di masing-masing sekolah,” ujar perempuan yang akrab disapa Bu Yuyun ini.
Lebih lanjut perempuan berjilbab ini mengatakan, untuk Kota Malang, pihak dinas pendidikan optimis setiap siswa SMA dan SMK yang ada bisa lulus 100 persen. “Optimisme kami ini bukan tanpa alasan, karena setelah melihat hasil dari tryout yang diadakan di sekolah-sekolah selama ini sangat bagus,” sambungnya.
“Terlepas dari semua itu, kami mohon kepada para siswa dan para orang tua untuk turut berdoa agar anak-anak bisa lulus semua dengan hasil yang memuaskan. Kami juga menghimbau agas siswa jangan tegang atau panik dalam mengerjakan soal-soal UN nantinya, agar bisa memperoleh nilai sesuai dengan harapan,” papar Yuyun.
Sementara itu, di pihak lain, jajaran Kepolisian Resort Kota Malang telah mengamankan soal-soal UN dan juga siap menjaga keamanaan selama digelarnya UN. Keamanan soal-soal UN sepenuhnya dijamin pihak kepolisian dan penjagaan diadakan selama 24 jam dengan penjagaan ekstra ketat. Hal itu dikemukakan oleh Kapolresta Malang, AKBP Agus Salim saat dihubungi via telepon genggamnya, Sabtu (16/4).
Agus Salim menambahkan, bahwa yang mempunyai kunci soal-soal ujian yang ada di Mapolresta Malang hanya pihak Polresta dan Dinas Pendidikan, hal ini demi keamanan serta kerahasiaan soal tersebut. “Begitu juga saat akan dilaksanakan UN pada hari Senin (18/4) nanti, jajaran kepolisian akan mengamankan atau mengawal pendistribusian soal UN hingga ke sekolah-sekolah,” lanjutnya.
“Saat pelaksanaan ujian, kami juga akan menurunkan personel kepolisian yang berpakaian preman sebanyak 150 personil. Kami sengaja menginstruksikan aparat kepolisian yang menjaga UN untuk berpakaian preman, agar tidak mengganggu mental para pelajar sehingga tenang dalam mengerjakan soal-soal UN,” pungkas AKBP Agus Salim. (say)