Alokasi dana pendidikan dari APBD Pemkot Malang tahun 2012 sebesar Rp 40 miliar nampaknya tidak akan terserap seratus persen. Hal tersebut terkait tahun anggaran baru dimulai Januari 2012, sedangkan tahun ajaran baru sekolah dimulai Juni 2012 dan anggaran akan dikucurkan bulan Juli 2012. Dari Rp 40 miliar tersebut, diperkirakan hanya akan digunakan 50 persen saja atau Rp 20 miliar.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Komisi D DPRD Kota Malang, Christea Frisdiantara di gedung dewan, Jum’at (02/12/2011). Namun, kata Christea, semua alokasi dana untuk perkembangan dunia pendidikan di Kota Malang itu akan dimaksimalkan penggunaannya hingga seratus persen. “Beberapa pos akan kita manfaatkan agar dunia pendidikan kita lebih baik lagi,” ujarnya.
Pos-pos yang akan menjadi prioritas, lanjut politisi Partai Demokrat itu, diantaranya adalah untuk memaksimalkan program yang ada di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), sekolah autis, pelatihan-pelatihan, program untuk anak jalanan dan gepeng, dan beberapa pos lain yang mendesak. “Untuk lebih lanjutnya kami nantinya akan mengadakan hearing dengan badang anggaran DPRD agar semua lebih jelas dan ada solusi,” imbuhnya.
Christea menambahkan, untuk penggunaan anggaran itu nantinya juga akan di audit agar berjalan sesuai program. Yang akan mengaudit, kata dia, berasal dari unsur independen atau dari pihak luar yang berkompeten dibidangnya. “Jika selama ini pihak dinas pendidikan yang diaudit, untuk tahun 2012, kami merencanakan dari pihak sekolah juga akan diaudit. Audit ini akan dilaksanakan pada akhir penggunanaan anggaran, pada akhir Desember 2012 atau awal Januari 2013,” sambungnya.
Sementara itu, anggota badang anggaran DPRD Kota Malang, Sri Untari membenarkan hal tersebut. Komisi D, ujar politisi PDIP itu, harus memaparkan program-program untuk pendidikan secara gamblang beserta penggunaan anggarannya, sehingga nantinya diharapkan dunia pendidikan kita lebih baik lagi.
Penggunaan anggaran Rp 40 miliar itu, terang Untari, apabila masih kurang, maka nantinya akan dialokasikan lagi saat Perubahan Alokasi Keuangan (PAK). “Namun saya kira anggaran itu sudah cukup untuk mengembangkan dan memajukan dunia pendidikan di kota Malang ini,” pungkas Untari. (say/dmb)