Gaung Kota Malang yang sudah identik dengan kota pendidikan, nuansanya ke depan dipastikan akan semakin kental. Sebab Kota Malang kini sudah secara resmi mencanangkan Kota Malang sebagai kota pendidikan inklusif, di SMKN 4, Senin (5/12).
Hadir dalam pencanangan Kota Malang sebagai Kota Pendidikan Inklusif, Direktur Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Mujito, Rektor UMM Muhadjir Efendy, Wali Kota Malang Drs. Peni Suparto, M.AP, Sekkota Malang Shofwan, Kepala Dindik Kota Malang beserta seluruh jajaran pendidikan mulai dari TK sederajat hingga universitas.
Mujito mengungkapkan, senang dengan pencanangan Kota Malang sebagai kota pendidikan inklusif, sebab dengan pencanangan ini, anak-anak berkebutuhan khusus akan mendapat pendidikan yang layak. Dengan dicanangkannya kali ini orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus tidak akan lagi malu menyekolahkan anaknya, sebab di Kota Malang siap mendidik sebaik mungkin.
“Di Indonesia sudah ada lima kota yang mencanangkan memiliki pendidikan inklusif, di Jatim Kota Malang merupakan pelopor pencanangan sebagai Kota Pendidikan inklusif,” jelas Mujito, Rabu (5/12).
Dengan kini sudah dipelopori di Kota Malang, Mujito berharap di Kota/Kabupaten lain di Jatim juga berlomba menyediakan pendidikan untuk anak-anak inklusi. Melalui cara itu diharapkan ke depan semakin banyak anak-anak berkebutuhan khusus bisa mendapatkan pendidikan yang baik seperti halnya anak-anak normal.
“Pencanangan ini kami harapkan bisa menjadi gerakan secara menyeluruh di semua jenjang sekolah. Ked epan semua anak-anak inklusi akan semakin memiliki hak mendapatkan pendidikan yang sudah menjadi amanah UUD,” tegas Mujito.
Kepala Dindik Kota Malang, Dra. Sri Wahyuningtyas, M.Si mengungkapkan, dengan pencanangan ini semua sekolah di Kota malang wajib meneruma anak-anak inklusi. Baik di jenjang play group, TK, SD hingga perguruan tinggi tidak boleh menolak anak-anak inklusi yang ingin sekolah.
“Di Kota Malang sudah komplet semuanya untuk menerima anak-anak inklusif mulai dari play group sampi dengan PT, jadi tidak ada alasan untuk tidak melakukan,” ujar Yuyun, panggilan akrab Sri Wahyuningtyas. (cah/dmb)