Mencetak kader-kader baru perwasitan yang andal, Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Kota Malang melakukan peyegaran wasit. Penyegaran wasit kali ini dilangsungkan di Kantor Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Malang, Senin (16/12).
Ketua pelaksana pelatihan perwasitan tingkat regional Kota Malang, Edy Trisno Wahyudi mengungkapkan, kegiatan pelatihan ini diikuti sebanyak 30 peserta. Para peserta berasal dari guru-guru yang ada di Kota Malang, dimana guru SD ada sebanyak 10 orang, SMP 10 orang dan SMA 10 orang.
“Kami berharap dengan adanya kegiatan ini, semakin banyak muncul wasit-wasit bagus di cabang atletik dari Kota Malang,” jelas Edy, Senin (16/12).
Sengaja, pada pelatihan ini diikuti guru-guru SD, SMP dan SMA dimaksudkan untuk pembinaan atlet. Sebab dari guru-guru di sekolah, selama ini Kota Malang sering mendapat informasi atlet yang berpotensi untuk dibina menjadi andalan Kota Malang.
Ketua Harian PASI Kota Malang, Drs. Parmin, SH. M.Si, mengakui adanya pembinaan ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan mutu atlet atletik Kota Malang. Pasalnya, dengan adanya wasit yang bagus, tentunya akan bisa membuat kompetisi yang diadakan bisa semakin fair dan berkualitas.
“Agar kemampuan wasit yang saat ini mengikuti pelatihan, seusai pelatihan hari ini, esoknya akan langsung praktik untuk menjadi wasit atletik di kejuaraan antarpelajar se-Kota Malang,” terang Parmin.
Adanya kegiatan ini, disebutkan Parmin, diharapkan bisa semakin memasyarakatkan pembinaan olahraga atletik di Kota Malang. Pasalnya, berbeda dengan cabang sepakbola yang selama ini begitu banyak peminat, untuk cabang atletik peminatnya masih sedikit.
Pemateri perwasitan, Agus tomi mengaku, menjadi wasit adalah sesuatu yang sangat berharga. Gara-gara menjadi wasit pula ia bisa berkeliling berbagai daerah di Indonesia bahkan mancanegara. Karena itu dengan adanya kegiatan ini, dosen olahraga Universitas Negeri Malang (UM) ini berharap bisa berbagi ilmu dan mengkader wasit-wasit baru.
“Banyak suka duka menjadi wasit. Saya berharap, suatu saat bisa membuat buku biografi tentang wasit yang bisa saya tunjukkan ke anak cucu,” tegas Agus. (cah/dmb)