Jumlah buku yang dibaca oleh masyarakat Indonesia masih sangat rendah dibandingkan negara lain. Hal ini disebabkan minat baca orang Indonesia yang masih rendah. Minimnya fasilitas baca serta kelengkapan buku ditengarai menjadi salah satu penyebab minimnya minat baca masyarakat di Indonesia.
Di Amerika Serikat, dalam kurun waktu satu tahun seseorang bisa membaca sepuluh hingga dua puluh buku, di Jepang sepuluh sampai lima belas buku, sementara penduduk di kawasan negara Asean selain Indonesia warganya membaca dua sampai tiga buku dalam kurun waktu satu tahun. Yang sangat miris, di Indonesia warganya rata-rata hanya membaca nol sampai satu buku saja per tahunnya.
Demikian yang disampaikan oleh Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Sri Sularsih disela-sela acara talk show gemar membaca bertemakan ‘Perpustakaan Cerdaskan Bangsa, Wujudkan Indonesia Gemar Membaca’, di Aula TP PKK Kota Malang, Jl. Tangkuban Perahu 1B Malang, Senin (15/12).
Hal itulah yang mendasari Perpustakaan Nasional RI gencar melakukan road show gemar membaca di sejumlah daerah di Indonesia saat ini. “Dengan acara ini kami berharap agar minat baca masyarakat bisa meningkat . Kemajuan suatu negara, salah satunya tergantung dari kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Gemar membaca merupakan suatu upaya untuk membentuk SDM yang baik,” papar perempuan berjilbab itu.
“Yang terjadi di masyarakat kita saat ini, sebagian besar warganya lebih senang menonton infotainment dan memanfaatkan sosial media daripada meluangkan waktu untuk membaca buku. Hal-hal seperti inilah yang harus dihindari, khususnya kalangan generasi muda sehingga bisa membentuk mental yang berkualitas,” urai Sularsih.
Ditambahkannya, agar masyarakat gemar membaca harus diadakan even sesering mungkin yang ada kaitannya dengan membaca, misalnya saja lomba sinopsis. “Sedangkan untuk menambah koleksi atau pengadaan buku, kita jangan terlalu bergantung kepada anggaran atau bantuan dari pemerintah,” himbau Sularsih.
Sementara itu, Asisten Administrasi Pembangunan, Ir. Hadi Santoso menyampaikan jika Pemerintah Kota Malang akan memenuhi semua fasilitas untuk menumbuhkan minat baca masyarakat. “Kami akan terus menambah titik-titik tempat membaca serta menyediakan kebutuhan buku sebagai bahan bacaan yang bermutu. Dibeberapa tempat seperti di Taman Trunojoyo sudah ada taman baca,” ungkapnya. (say/yon)