Dalam pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat, Pemerintah Kota Malang melalui Posdaya selain melibatkan 32 perguruan tinggi dan tercapainya nota kesepahaman yang telah ditandatangani, Kamis (27/02) kemarin, pihak Pemkot Malang juga bekerja sama dengan pihak perbankan.
Kerja sama tersebut juga untuk mengembangkan gerakan sadar menabung melalui pemberian secara gratis kepada masyarakat berupa buku tabungan yang berisi Rp. 20 ribu per orang dari Bank UMKM (Usaha Kecil, Mikro dan Menengah, red) dan tabungan yang berisi Rp. 50 ribu per orang dari Bank Jatim.
Demikian yang disampaikan oleh Wali Kota Malang, H. Moch. Anton, Jum’at (28/02). Menurutnya, gerakan ini akan diikuti dengan penyediaan kredit pundi rakyat yang rata-rata plafon kreditnya sampai dengan Rp. 10 juta tanpa agunan melalui Posdaya.
“Tiap kelompok terdiri maksimal 5 orang anggota dari Bank UMKM, dan kredit tabur puja dari Bank Jatim rata-rata plafon kreditnya sampai dengan Rp. 20 juta tanpa agunan melalui Posdaya yang terdiri dari 10 orang anggota maksimalnya,” sambung pria yang akrab disapa Abah Anton itu.
Sementara itu, lanjut Abah Anton, bagi bank-bank yang mempunyai nasabah dengan plafon kredit uang tinggi, diharapkan dan dianjurkan mengadakan kerja sama dengan lembaga keuangan mikro, seperti yang dilakukan oleh Bank Jatim dan Bank UMKM Jatim. “Ini salah satu program yang peduli pada wong cilik,” ungkapnya.
Dari jumlah penduduk Kota Malang sekitar 800 ribu orang, masih ada sekitar 300 ribu warga yang kehidupannya berada dibawah garis kemiskinan. Melalui program Posdaya ini wali kota menargetkan bisa mengurangi 20 persen angka kemiskinan di tahun 2014. “Dengan dukungan semua pihak, kami optimis target tersebut dapat terealisasi dengan maksimal,” pungkas Abah Anton. (say/yof)
1 Comment