Berita

Kapolda Jatim: Tembak di Tempat, Saya Tanggung Jawab

Berdasarkan data Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur, tindak kriminal pada tahun 2014 cukup tinggi. Kasus pencurian dengan pemberatan (curat) sebanyak 324 kejadian per bulan, perjudian 301 kejadian per bulan, kasus narkoba (narkotika dan obat/bahan berbahaya_red) 246 kejadian per bulan, curanmor 254 kejadian per bulan, curas (pencurian disertai kekerasan_red) 76 kejadian per bulan, ilegal logging 35 kejadian per bulan, korupsi tujuh kejadian per bulan, dan pembunuhan sebanyak tujuh kejadian per bulannya.

Kapolda Jatim, Irjen Pol Drs. Anas Yusuf, Dipl.krim, SH, MM saat memberikan keterangan kepada wartawan usai acara Forkopimda Jawa Timur 2015, Selasa (7/4)
Kapolda Jatim, Irjen Pol Drs. Anas Yusuf, Dipl.krim, SH, MM saat memberikan keterangan kepada wartawan usai acara Forkopimda Jawa Timur 2015, Selasa (7/4)

Sedangkan warga Jatim yang ditengarai terlibat dalam jaringan Islam radikal sebanyak 76 orang. Dari jumlah tersebut berasal dari beberapa daerah yaitu warga Lamongan 29 orang, Malang Raya 12 orang, Sumenep tujuh orang, Magetan tujuh orang, Surabaya lima orang, Madiun lima orang, Pasuruan tiga orang, Sidoarjo tiga orang dan Blitar tiga orang.

Demikian yang disampaikan oleh Kapolda Jatim, Inspektur Jenderal Polisi Drs. Anas Yusuf, Dipl.krim, SH, MM dalam acara Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Jatim yang mengambil tema Peningkatan Keamanan dan Ketertiban Dalam Rangka Mensukseskan Swasembada Pangan dan Pilkada Serentak di Jatim tahun 2015 di GOR Ken Arok Kota Malang, Selasa (7/4).

Terkait hal tersebut, Anas menghimbau agar semua aparat keamanan turut menciptakan situasi yang aman dan menjaga ketertiban. “Kami dari kepolisian akan bertindak tegas apabila ada tindakan kriminal. Seperti yang sedang marak saat ini yaitu tindak kejahatan pembegalan. Aparat kami akan melakukan tembak di tempat. Saya akan tanggung jawab atas semua yang dilakukan jajaran kami,” tegasnya.

“Saat ini pelaku kriminal sangat membahayakan. Untuk mendapatkan barang yang diinginkan, mereka tidak hanya membawa senjata tajam, tapi juga senjata api. Bahkan pernah ada kejadian ada yang membawa bondet (bom ikan_red) yang dilemparkan ke calon korban. Kalau kejadiannya dapat menghilangkan nyawa seseorang, maka kami akan lakukan tembak di tempat,” imbuh Anas.

Terpisah, Wali Kota Malang, H. Moch. Anton sangat mengapresiasi apa yang disampaikan oleh Kapolda Jatim tersebut. Untuk menekan warga masyarakat khususnya warga Kota Malang yang bergabung dengan Islam radikal, pihaknya akan menggandeng semua pihak. “Kami akan bekerjasama dengan kepolisian dan TNI,” ungkapnya.

Pria yang akrab disapa Abah Anton itu menambahkan, kalangan ulama, guru, orang tua dan masyarakat pada umumnya mempunyai peran besar dalam hal ini. “Segera laporkan kepada pihak berwajib apabila ada hal-hal yang mencurigakan. Mari kita ciptakan suasana di Kota Malang yang aman, tenteram dan kondusif sehingga akan membawa kemakmuran dan kesejahteraan,” pungkasnya. (say/yon)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content