Guru yang kreatif dan inovatif dalam mengajar akan membuat pelajaran di sekolah semakin menyenangkan. Demi menunjang pembelajaran seperti itu, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) RI menggelar pelatihan bagi guru-guru se-Jawa Timur di SD Unggulan AL-YA’LU Kota Malang, Sabtu (11/4).
Dalam pelatihan kali ini Kemendikti menggandeng Unisadhuguna Testing Centre – International Competition and Assessment for School (UTC-ICAS) Indonesia dan diikuti oleh para guru mulai dari guru SD hingga SMA.
Kepala Divisi Operasional Kemenristekdikti RI, Dr. Hendra Suryanto mengungkapkan kegiatan yang bertajuk ‘Integrative Learning Through STEAM Programme’ ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan dan kemampuan para guru dengan memberikan bekal pembelajaran yang berbasis teknologi.
“Guru-guru pada kesempatan ini kami ajak membuat berbagai bahan pengajaran berbasis teknologi, diantaranya roller coaster, jembatan, bangunan tahan gempa, model pesawat, maupun karya Iptek (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi_red) kreatif lainnya,” jelas Hendra, Sabtu (11/4).
Melalui kegiatan ini Hendra berharap para guru bisa lebih kreatif membuat bahan ajar yang bukan hanya teoritis dan membosankan. Siswa pun harus lebih sering diajak untuk praktik sehingga daya pikir mereka menjadi lebih kreatif dan proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan.
Ketua Tim UTC- ICAS Indonesia, Deddy Mulyadi mengatakan, selama ini pendidikan di Indonesia lebih cenderung pada masalah pencapaian nilai sehingga rendah dalam hal penalaran. Padahal lebih dari itu, fungsi pendidikan adalah untuk membekali para siswa agar siap hidup di tengah- tengah masyarakat yang menuntut mereka untuk kreatif.
“Adanya pelatihan ini diharapkan tidak hanya membuat siswa terpaku dan senang mendapat nilai-nilai yang bagus. Lebih dari itu kami berharap bisa lebih membantu para guru meningkatkan kemampuan siswa agar bisa semakin baik dalam penalaran,” tegas Deddy.
Deddy menambahkan, ilmu sains akan terus berkembang dinamis sesuai dengan perkembangan zaman, sehingga pola pembelajaran juga harus terus tumbuh. Berbagai macam metode dan pendekatan dalam pembelajaran harus terus menerus diperbarui sehingga nantinya bisa menjawab tantangan perkembangan zaman. (cah/yon)