Untuk lebih mengenalkan dan memasarkan produk pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM), Pemerintah Kota Malang dan PT Aaliyah Cipta Pradana menggelar pameran bertajuk Gebyar Wisata Kerajinan Nusantara di Mall Olympic Garden (MOG) Malang, Kamis (30/4).
Diantara peserta UKM yang ambil bagian dalam pameran ini adalah pengrajin keripik tempe Sanan (salah satu daerah di Kota Malang yang terkenal dengan sentra industri tempenya_red), Sri Bawon Rahayu, pelukis baju Naniek Suprapto, Griya Batik Srikandi. Para peserta dari Kota Malang ini berbaur dengan peserta dari berbagai penjuru tanah air yang mengikuti pameran.
Sri Bawon Rahayu mengaku bangga keripik yang dibuatnya bisa berkembang seperti sekarang dan banyak diminati masyarakat dari berbagai penjuru tanah air serta luar negeri. Produknya pun menjadi langganan Presiden Republik Indonesia dan juga para menteri.
“Dengan pameran-pameran seperti ini keripik saya bisa dikenal masyarakat. Karena itu saya berterima kasih sekali Pemerintah Kota Malang bisa memfasilitasi,” jelas Sri Bawon, Kamis (30/4).
Sri Bawon mengungkapkan, sebagai wanita yang hanya tamatan kelas tiga SD yang tidak bisa membaca dan menulis dengan baik, ia tidak menyangka usahanya bisa berkembang seperti sekarang. Sebab awalnya dahulu di tahun 80-an ia hanya menjual keripik tempe yang berasal dari tempe yang dijualnya dan tidak laku yang kemudian diolahnya.
“Harga keripik tempe saya waktu itu hanya Rp 200 per bungkus. Kini harganya bermacam-macam, mulai dari Rp 10.000,” tegas Sri Bawon.
Dari pengalamannya ini, Sri Bawon berpesan kepada pelaku UKM di Kota Malang untuk berani berpromosi dengan giat mengikuti pameran. Sebab dengan cara ini sebuah usaha bisa dipromosikan sehingga lebih dikenal dan diminati masyarakat yang otomatis bisa meningkatkan jumlah pelanggan.
Senada dengan Sri Bawon, Naniek Suprapto dari Dekranasda (Dewan Kerajinan Nasional Daerah_red) Kota Malang membenarkan bahwa dengan mengikuti pameran memang sangat bagus untuk mempromosikan suatu produk. Karena itu meskipun permintaan baju lukis selama ini sudah banyak yang datang ke rumahnya, ia selalu menyempatkan diri untuk mengikuti pameran.
“Dari sebuah pameran saya biasanya mendapat banyak ide-ide baru untuk membuat produk saya bisa semakin baik dari hari ke hari,” tegas Naniek.
Sementara itu Januaransyah Basuki yang merupakan panitia penyelengara pameran mengatakan kekayaan kerajinan nusantara sangat luar biasa, hanya selama ini kurang terekspos. Dengan adanya pameran ini harpannya kerajinan dari berbagai daerah di Indonesia bisa terangkat.
“Pameran ini kami gelar juga untuk mempersiapkan pelaku UKM di Indonesia agar mampu bersaing saat nanti Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) benar-benar sudah berlangsung,” kata Januar.
Peserta pameran ada sebanyak 45 stan, lanjut Januar, baik itu dari Kota Malang, berbagai daerah di Jawa Timur, Sumatra Utara, Kalimantan Timur, Bandung, Jambi, Lombok, dan berbagai daerah lain di Indonesia. Pameran di Kota Malang akan berlangsung selama lima hari, mulai dari 30 April 2015 sampai dengan 3 Mei 2015. (cah/yon)