Wali Kota Malang, H. Moch. Anton sangat mengapresiasi pasar Ramadan yang digagas Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Malang di kawasan Jl. Soekarno-Hatta (Suhat), yang diresmikan pada Kamis (18/6). Menurutnya, pasar Ramadan ini memang digelar setiap tahun pada bulan Ramadan dan sudah menjadi kebutuhan masyarakat.
“Menjelang berbuka puasa, banyak umat muslim yang membeli makanan atau makanan pembuka (takjil) ke daerah Soekarno-Hatta. Selain itu, tempat tersebut juga dijadikan tempat nongkrong kaum muda, sehingga kawasan ini ramai setiap sore harinya,” imbuh pria yang akrab disapa Abah Anton itu.
Sementara itu, Kepala Disbudpar Kota Malang, Ida Ayu Made Wahyuni, SH, M.Si mengatakan jika pihaknya juga menggelar festival seni religi yang diikuti 20 grup kelompok terbang jidor se-Kota Malang. “Dalam rangkaian Ramadan ini juga digelar festival patrol yang sudah dilaksanakan sejak beberapa hari yang lalu,” jelasnya.
Bedanya dengan tahun lalu, lanjut Ida, sekarang ada pasar takjil, dimana pengunjung dan pesertanya sangat antusias. “Kita rasakan tahun ini benar-benar sangat meriah, dan peserta festival lebih berkualitas dibanding tahun sebelumnya,” urainya.
Ke depan, kata Ida, pihak Disbudpar akan lebih intens memberikan pembinaan kepada dunia seni, terutama kesenian tradisional Al-Banjari. “Setiap kelurahan dan RW di Kota Malang memiliki grup Al-Banjari, sehingga komunitas ini sangat banyak,” sambung perempuan ramah itu.
“Untuk tahun depan, kami berharap pesertanya bisa lebih banyak lagi. Bagi yang tidak bisa ikut kali ini jangan khawatir, karena Disbudpar menyediakan wadah khusus. Seminggu sekali ada lomba di Taman Rekreasi Kota (Tareko) yang ada di belakang Balai Kota Malang,” pungkas Ida. (say/yon)